jpnn.com - TANJUNG SELOR – Yosefin adalah teladan yang sangat bagus. Meski tunanetra, guru di SLB Tanjung Selor tak mau larut dalam kesedihan. Hidup yang keras menempa Yosefin menjadi sosok yang tangguh.
Sudah lebih dari delapan tahun Yosefin mengabdikan diri sebagai guru di SLB itu. Wanita berambut ikal itu paham betul cara mendidik anak asuhnya yang juga berkebutuhan khusus.
BACA JUGA: 6 Remaja Asik Ngeganja, Petugas Datang, Semburat, Tetap Tertangkap
Perjalanan Yosefin sangat berliku. Dia dididik di SLB dari SD hingga SMP. Setelah itu dia bergabung di sekolah umum sebagai integrasi SLB ke sekolah umum.
Setelah lulus sekolah, dia merantau ke Bandung. Namun, karena tak betah di Bandung, dia akhirnya pergi ke Malang. “Saya sempat melayani persekutuan penyandang cacat. Juga tunawisma,” kata Yosefin, Jumat (27/11).
BACA JUGA: Waspada! Kelompok Teroris Santoso Hantui Bodetabek
Dia juga sempat menjadi terapis di salah satu klinik panti pijat yang dikelola yayasan itu. Pelanggannya perempuan. Tapi karena jumlah pelanggan minim, setahun kemudian ia hijrah ke Kalimantan. (rt/jos/jpnn)
BACA JUGA: Pro dan Kontra Warnai Proses Hukum Istri Sultan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih! Pengemudi Lamborghini Maut "Asyik" Telepon Usai Tabrak Penjual STMJ
Redaktur : Tim Redaksi