Kisruh Demokrat, Bang Emrus Beri Saran Begini

Senin, 15 Maret 2021 – 05:30 WIB
Emrus Sihombing. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komunikolog Emrus Sihombing menilai islah antara dua faksi di Partai Demokrat yakni kubu legal formal (KLF) dan kubu kongres luar biasa (KKLB) tampaknya makin jauh untuk terwujud.

Menurutnya, bahkan ini sudah terjadi saling buka kelemahan antarpara pihak di ruang publik, yang tentunya ini dipastikan merugikan Demokrat di mata masyarakat.

BACA JUGA: Saran dari Bang Emrus untuk Mengatasi Kemelut Partai Demokrat 

"Sepertinya para pihak lebih memilih berusaha memenangkan pertarungan politik dan secara tidak langsung memosisikan pihak lawan tereliminasi di ruang publik," kata Emrus Sihombing, Minggu (14/3).

Emrus menilai KKLB berharap mendapat pengakuan legal formal ke depan, sedangkan KLF menginginkan eksistensi Demokrat terus terjaga baik secara de jure maupun de facto.

BACA JUGA: Bang Munarman Mengomentari Kisruh Partai Demokrat

Menurut dia, KKLB dapat mencapai awal kemenangan utamanya bila mendapat legal formal dari pemerintah, dalam hal ini Kemenkum dan HAM.

"Untuk itu, menurut saya, mereka harus melengkapi semua persyaratan yang terkait secepat-cepatnya dan mengajukannya sesegera mungkin ke Kemenkum dan HAM untuk mendapat legal fomal," ungkapnya.

BACA JUGA: Survei: AHY Mulai Mengancam Posisi Ganjar, RK dan Prabowo

Pada waktu bersamaan, lanjut dia, KKLB harus melakukan konsolidasi ke seluruh Indonesia secara masif dan cepat.

Sebaliknya, kata Emrus, jika KKLB tidak memperoleh legal formal, bisa jadi kelompok ini mendirikan partai baru sepanjang mereka semua solid.

Dia menegaskan bila tidak solid maka muncul masalah baru, antara lain beberapa elitenya akan mendapat persepsi tidak menguntungkan dari sebagian masyarakat luas. "Dari aspek komunikasi politik, karier politik mereka akan sulit muncul ke permukaan," jelasnya.

Bagi KLF, lanjut Emrus, sejatinya terus melakukan komunikasi politik persuasi dengan tawaran kebersamaan. Kemudian, melakukan akomodasi politik kepada seluruh kader dan pengurus, termasuk yang ada di KKLB.

"Untuk itu, diperlukan tawaran-tawaran kepentingan yang menguntungkan sebagai bahan bakar melakukan kompromi politik," jelasnya.

Dia menambahkan bagi kader dan pengurus yang dipecat terutama di masa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar dipulihkan oleh DPP KLF.

"Pemulihan ini penting sebagai makna komunikasi politik bahwa telah terjadi dialog, kompromi, dan bertukar kepentingan politik di antara para kader," katanya.

Dia mengatakan jika strategi komunikasi politik yang dilakukan kubu KLF mencapai tujuan, bisa jadi yang ada di KKLB tinggal beberapa orang, bahkan bisa dihitung jari, boleh jadi antara lain hanya penggagas, panitia utama KLB dan yang sebelumnya bukan kader.

"Dengan demikian, KLF telah memenangkan 'peperangan' politik, apa pun keputusan legal formal kepada kedua kubu ini.," ungkapnya.

Menurut dia, bila KLF tidak berhasil maka nasibnya bisa lain. Misalnya, dia mencontohkan, soliditas di internal partai makin terkikis dan berpotensi bergeser ke kelompok KKLB atau mengambil pilihan yang lebih aman yaitu pindah ke partai lain. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler