'Kita Minta Pak Yuzril Saja Gugat UU yang Merugikan Honorer'

Rabu, 26 Februari 2014 – 18:56 WIB
Ribuan guru honorer melakukan shalat di sela-sela aksi demo di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/2). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--Keluh kesah tenaga honorer K2 ditumpahkan saat berunjukrasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, (26/2). Subandi (50) ,guru honorer asal Yogyakarta termasuk salah satu yang menumpahkan segala kekecewaannya pada pemerintah pusat. Termasuk pada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Pria yang sudah 28 tahun menjadi guru honorer ini kesal dan kecewa karena nasib honorer tak pernah benar-benar diperhatikan pemerintah.

BACA JUGA: Fraksi PKB Merasa Bersih dari Uang SKK Migas

"Presiden, Panjenengan punya hati nurani kan? Tulung hati nuranimu, buka'en, lihat ini guru honorer yang sudah puluhan tahun mencerdaskan anak bangsa, mbok dipakai hati nurani dan telinganya untuk dengarkan kami," kata Subandi menggunakan pengeras suara. Tangannya beberapa kali menunjuk ke arah Istana Negara.

"Semoga aja Bapak Presiden yang di dalam sana denger suara kami. Kedengaran enggak pak?" seru Subandi seperti tengah bercanda dengan Presiden yang saat itu juga dengan dalam kegiatan kenegaraan dengan Raja Yordania.

BACA JUGA: SBY dan Raja Yordania Bahas Konflik Suriah

Subandi mengaku saat ini guru-guru honorer di Yogyakarta harus bersabar diri dengan gaji yang kecil untuk bertahan hidup. Gaji guru honorer berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu.

Untuk menambah penghasilan, ujarnya, mereka berjualan kain atau mencari pekerjaan lainnya.

BACA JUGA: Soetta Tak Dilengkapi Alat Pendeteksi Badan, Warga Pakistan Lolos Bawa Heroin

"Pak Presiden bermandikan uang, kami guru honorer hanya bermandikan spidol dan kapur. Ini negeri bapak korupsinya, sementara gaji honorer hanya 50 ribu," sambung Subandi.

Subandi mengungkapkan, 8 tahun lagi ia pensiun. Waktunya mungkin takkan cukup jika ingin mengejar kedudukan  sebagai guru PNS. Namun, ia masih berharap ada peluang itu dari pemerintah.

"Kalau kita enggak bisa lawan dengan cara ini, kita minta bantuan Pak Yuzril Ihza Mahendra saja untuk gugat semua undang-undang yang merugikan honorer. Kalau suara kita enggak didengar, kita pakai cara hukum saja," tandas Subandi. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Kagum Lihat Kegigihan Orangtua Hafidz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler