KKB Papua Beraksi, Sandera 1.300 Warga, Ada yang Diperkosa

Jumat, 10 November 2017 – 15:17 WIB
Anggota TNI yang bertugas di pedalaman Papua. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, PAPUA - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kian menjadi. Selain mengisolasi dan menyandera 1.300 orang di dua desa di Mimika, ada pula yang disiksa hingga diperkosa.

Informasi ini disampaikan Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang yang diperoleh dari salah seorang warga yang berhasil kabur.

BACA JUGA: Ada Indikasi Kelompok Kriminal Bersenjata terkait Pilkada

Dari pengakuan warga tersebut, Yohanis mendapat informasi bahwa KKB Papua mulai melakukan penyiksaan dan bahkan ada yang diperkosa.

"Bahkan ada perempuan yang diperkosa. Pokoknya kejam sekali," kata Yohanis seperti yang dilansir Fajar Online (Jawa Pos Group), Jumat (10/11).

BACA JUGA: KKB Makin Brutal, Ambulans Bawa Ibu Hamil Ditembaki

Dari 1.300 warga yang disandera, 300 orang bermukim di Desa Kimbely dan 1.000 orang di Desa Banti.

Hingga Kamis, 9 November, aparat keamanan belum dapat menjangkau lokasi penyanderaan yang terletak di kawasan pegunungan.

BACA JUGA: Silakan Ambil Kekayaan Papua, Bukan Nyawa Orang Papua

Yohanis menuturkan, warga tak dapat keluar dari desa karena dikawal ketat kelompok bersenjata.

Pria dengan aksen Toraja itu mengungkapkan, dari sekitar 1.300 warga dua desa yang disandera, 800 orang di antaranya pendatang. Sekitar 300 merupakan penduduk asal Tana Toraja, sedangkan 500 orang lainnya suku Bugis, Jawa, dan Buton.

Warga pendatang, utamanya dari Sulsel, kata Yohanis, rata-rata membuka usaha dan berdagang. Mereka menyediakan makanan dan kebutuhan pokok untuk pendulang emas di Banti. Ada juga yang menjadi pekerja di area tambang. (tim/fajaronline/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler