KKP Imbau Warga Jabar Lebih Gemar Makan Ikan

Rabu, 12 Februari 2020 – 23:54 WIB
Siswa-siswi asyik makan ikan. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, PURWAKARTA - Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan bahwa pencapaian konsumsi ikan di wilayah Jawa Barat perlu ditingkatkan.

"Capaian konsumsi ikan tingkat provinsi itu sudah 39 kilogram per kapita, perlu ditingkatkan sosialisasi gerakan makan ikan," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Suherman di sela kampanye makan ikan di Purwakarta, Jabar, Selasa.

BACA JUGA: Yayasan Hang Tuah Dorong Siswa Gemar Makan Ikan

Ia mengatakan, secara nasional konsumsi ikan pada 2019 sebanyak 55 kilogram per kapita per tahun. Sedangkan di Purwakarta sebanyak 31 kilogram per kapita dan Provinsi Jabar 39 kilogram per kapita.

"Target kami secara nasional hingga 2024 sebesar 60 kilogram per kapita. Tapi sekarang baru 56 kilogram," katanya

BACA JUGA: Gerakan Makan Ikan, Edhy Prabowo Masak Menu Khas Manado

Untuk mencapai target itu, selain sosialisasi gerakan makan ikan, Agus menyebutkan perlu dilakukan pendekatan pasar ikan melalui penyediaan ikan-ikan dengan budi daya yang kuat sehingga dapat memacu gerakan makan ikan dan memasarkan ikan dalam negeri, termasuk meningkatkan program sosialisasi di sekolah dan pesantren serta Posyandu terkait gemar makan ikan.

Dalam kegiatan kampanye makan ikan di Purwakarta, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi dengan Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyantap ikan bersama para pelajar Sekolah Dasar asal Purwakarta dan Karawang di Tajug Gede Cilodong, Purwakarta

BACA JUGA: Antrean Inden Suzuki Jimny Sampai 10 Tahun, SIS Setop Pemesanan

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, ada dua masalah terkait konsumsi ikan di kalangan masyarakat Indonesia, yakni mengintegrasikan persoalan penanganan pencemaran dengan kelautan.

"Muaranya itu kan dari pencemaran, baik oleh limbah cair atau plastik dan B3 lainnya," kata dia.

Dedi juga menyampaikan, persoalan plastik impor sampah dan impor pembuangan limbah cair ke sungai arus, berkonsentrasi pada lingkungan hidup karena masalah ini merupakan ancaman nyata ke depan yang paling besar.

"Jadi konsumsi ikan mesti ikan yang sehat dan dari perairan yang sehat pula," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler