KKP Sayangkan Wilayah Potensial Hanya Untuk Tangkap Ikan

Senin, 16 Februari 2015 – 18:07 WIB
Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja di kantornya, Jalan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (16/2). Foto Yessy Artada/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendorong pemerintah untuk memunculkan mata pencaharian baru di wilayah-wilayah potensial. Selama ini, wilayah potensial hanya digunakan untuk menangkap ikan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan, selain untuk menambah penerimaan negara, hal tersebut juga bertujuan menjaga kelestarian di perairan laut.

BACA JUGA: Pengamat Anggap Hakim Sarpin Offside

"Ekosistem laut kami dorong untuk mata pencaharian baru. Seperti sport, tourism, fotografi. Jadi melihat tempat yang indah bukan untuk penerimaan negara saja, tapi untuk menjaga kelestarian," ujar Sjarief di kantornya, Jakarta, Senin (16/2).

Dia lantas mencontohkan Raja Ampat yang kerap dikunjungi oleh wisatawan. Padahal, untuk menempuh lokasi tersebut dibutuhkan kocek yang tidak sedikit. Meski begitu, tak menyurutkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan di Raja Ampat.

BACA JUGA: Secara Politik, Risikonya Lebih Kecil Jika BG Dilantik

"Misalnya untuk melihat Raja Ampat, tempat yang indah. Memang harus mahal sampai ke sana, tapi kan tetap dikunjungi karena keindahannya tetap terjaga. Itu yang harus kita tekankan," beber Sjarief.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kunci utama menurut Sjarief, semua pihak harus yakin bahwa laut adalah milik Indonesia. Dengan begitu, masyarakat tahu bagaimana harus mengelolanya dan menjaganya.

BACA JUGA: Kabareskrim Tantang KPK Tempuh Praperadilan

"Jadi gimana caranya supaya mereka kembali lagi untuk melihat keindahan di sana. Nah itu yang kita akan kembangkan. Kita nggak bisa asal-asalan mengelola. Kita harus jual lokasi kita dengan benar," tegas Sjarief. (chi/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lia Eden Harapkan Tuhan Selamatkan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler