jpnn.com, JAKARTA - Dua kapal ikan asing (KIA) yang tengah melakukan pencurian ikan di perairan Natuna Utara diamankan petugas Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Ada tiga kapal Vietnam. Ditjen PSDKP-KKP berhasil melumpuhkan dua KIA berbendera Vietnam pada hari Senin (20/4) saat mereka melakukan illegal fishing di WPP-NRI 711 Laut Natuna Utara," ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu dalam video conference di Jakarta, Kamis.
BACA JUGA: Pemakaman PDP COVID-19 di Tebing Tinggi Ditolak Warga, Wako dan Kapolres Sampai Turun Tangan
Namun, ia menyayangkan, satu kapal KIA terpaksa ditenggelamkan karena melawan petugas dengan membabi-buta.
"Penangkapan diwarnai perlawanan satu KIA yang tanpa memperdulikan keselamatan mereka sendiri sehingga akhirnya tenggelam karena hilang keseimbangan," paparnya.
BACA JUGA: Bamsoet Harapkan Tak Ada Ampun bagi Kapal Asing Pencuri Ikan
Dari satu KIA yang tenggelam, lanjut dia, diketahui terdapat dua orang yang ditemukan dalam keadaan sehat yaitu satu orang Nakhoda dan satu ABK. Sementara empat ABK masih belum ditemukan.
"Jadi kami hanya memiliki sumber informasi dari nakhoda kapal yang bersangkutan bahwa masih ada empat ABK yang belum ditemukan. Informasi ini memang masih harus didalami kembali namun kami terus melakukan upaya pencarian dengan melibatkan BASARNAS dan MRCC (SAR Malaysia). Semoga kalau memang masih ada ABK kapal yang belum ditemukan dapat segera ditemukan," ujar Tb Haeru.
BACA JUGA: Enam Pemuda Tak Berkutik saat Dipergoki Tengah Berbuat Terlarang di sebuah Rumah
Ia menjelaskan bahwa terkait dengan insiden tersebut KKP telah melakukan langkah-langkah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait aspek-aspek diplomatik yang tentu memerlukan koordinasi lebih lanjut.
"Bapak Menteri telah berkomunikasi dengan Bu Menteri Luar Negeri, dan tentu kami di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri terkait dengan langkah-langkah diplomatik," katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono menyampaikan bahwa ketiga kapal itu sejatinya sudah menjadi incaran oleh aparat KKP karena memang sudah terpantau oleh air surveillance yang dilakukan oleh Ditjen PSDKP-KKP.
Teknologi air surveillance, lanjut dia, sebagai salah satu kunci dalam rentetan penangkapan terhadap KIA dalam beberapa waktu terakhir khususnya saat pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Kawanan Begal Sadis Terekam CCTV saat Menghujani Korban dengan Empat Tusukan
"Penyempurnaan strategi operasi terus kami lakukan dan itu cukup efektif. Dengan pendekatan Sistem Pengawasan Terpadu ini salah satu yang kami perkuat adalah pelaksanaan pemantauan melalui air surveillance," paparnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi