jpnn.com, BITUNG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Satgas 115 kembali menenggelamkan 125 kapal pelaku Illegal Fishing serentak di sebelas lokasi di seluruh Indonesia.
Penenggelaman ini dipimpin langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115) di Bitung, Sulawesi Utara, Senin (20/8).
BACA JUGA: Menghadap Laut, Bu Susi: Banyak Ikan Mati, Banyak Racun
“Kami juga ingin nilai-nilai kedaulatan ini mewarnai hari kemerdekaan kita. Ini merupakan sumbangsih dari berbagai lembaga, terutama di bawah Satgas 115, PSDKP KKP, Bakamla, TNI AL, Polri, dan Kejagung, bahwa penegakkan hukum dan perlindungan sumber daya laut ini sangat penting bagi kita,” ujar Susi Selasa (21/8) kemarin.
Susi menjelaskan, penenggelaman ini sengaja dilakukan bertepatan pada momen hari kemerdekaan Indonesia sebagai manifestasi dari upaya memberikan pesan kemerdekaan Indonesia untuk merebut kembali kedaulatan sumber daya perikanan Indonesia.
BACA JUGA: Simak Pesan Bu Susi Dalam Gerakan Pandu Laut Nusantara
Dalam sambutannya, Susi juga menekankan pentingnya kerja sama dan konsolidasi di antara instansi dalam menindak tegas pelaku illegal fishing, terutama unsur Satgas 115 yakni KKP, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung.
“Setiap saat kita bisa terus improve dan membangun konsolidasi agar lebih intens lagi,” tambah Susi.
BACA JUGA: Menteri KKP: Dapat Rp 50 Juta Tidak?
Penenggelaman kapal dilakukan berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) untuk 116 kapal dan berdasarkan penetapan pengadilan untuk sembilan kapal.
Kapal-kapal yang ditenggelamkan mayoritas merupakan kapal perikanan berbendera asing dengan jumlah 120 kapal. Adapun rincian jumlah kapal yang ditenggelamkan di setiap lokasi penenggelaman yakni Pontianak 18 kapal, Cirebon enam kapal, Bitung 15 kapal, Aceh tiga kapal, Tarakan dua kapal, Belawan tujuh kapal.
Kemudian di Merauke satu kapal, Natuna/Ranai 40 kapal, Ambon satu kapal, Batam sembilan kapal, dan Tarempa/Anambas 23 kapal. Sedangkan menurut asal bendera, kapal yang ditenggelamkan terdiri dari Vietnam berjumlah 86 kapal, Malaysia berjumlah 20 kapal, Filipina berjumlah 14 Kapal, dan Indonesia berjumlah lima kapal.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Susi: Sekarang Semua Rugi, Nanti Saya Dituduh Lagi
Redaktur & Reporter : Yessy