jpnn.com - LAMPUNG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengusut tuntas kasus perompakan nelayan rajungan asal Pantura di perairan Lampung, yang marak terjadi tiga bulan terkahir.
Menyusul aksi unjuk rasa 400 nelayan di kantor KKP Jakarta Selasa (23/8) kemarin, tim yang dipimpin Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Zulficar Mochtar ini terjun langsung ke Lampung dan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.
BACA JUGA: Layani Ribuan Calon Jemaah Haji, AP I Siagakan X-ray Hingga Posko Terpadu
Sesampainya di Lampung, Zulficar bersama Yunus Husein dan Brigjen A. Kamil Razak dari Satgas 115 langsung melakukan pertemuan dan diskusi dengan Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, Polair, Lanal, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, dan berbagai pihak lainnya, di Mapolda Lampung, Rabu (24/8).
Dalam pertemuan, Kapolda melakukan presentasi status keamanan di perairan Lampung dan menggambarkan bahwa 2016 ini baru ada dua kasus perompakan nelayan, yang dilaporkan secara formal.
BACA JUGA: Tersangkut Korupsi Kapal, Dua Anak Buah Rano Karno Ditahan Kejagung
"Dari dua laporan tersebut, satu sudah berhasil ditindaklanjuti dan menahan lima orang tersangka perompakan. Tapi belum ada laporan lainnya dari nelayan baik melalui polda, lanal maupun DKP," tutur Zulficar.
Kapolda Lampung mengimbau agar nelayan yang menjadi korban perampasan atau perompakan tidak ragu-ragu melaporkannya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Tak Betah Punya Suami Manja, Meski Mertua Kaya Raya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 5,8 SR Sempat Guncang Bengkulu
Redaktur : Tim Redaksi