Klaim Kawasan Transmigrasi Suplai 2 Ribu Ton Kedelai

Selasa, 10 September 2013 – 20:28 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Lahan seluas 1.000 hektar di kawasan transmigrasi yang selama ini ditanami kedelai varietas unggul, mulai memasuki masa panen. Diperkirakan, panen September dan Oktober mendatang akan menghasilkan sekitar 2.000 ton kedelai.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, produksi pangan terutama kedelai yang berasal dari kawasan transmigrasi diharapkan dapat meningkatkan kontribusi transmigran terhadap produksi kedelai lokal di tingkat nasional, sekaligus mengurangi ketergantungan impor kedelai.

BACA JUGA: Pensiunan BRI di Daerah Minta Percepat Mediasi

"Kita berharap kawasan transmigrasi yang tersebar di berbagai daerah menjadi lumbung pangan terutama produksi kedelai untuk dapat mengurangi ketergantungan impor dari negara lain dan mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (10/9).

Muhaimin mengatakan, tahun 2013 Kemenakertrans menyiapkan lahan seluas 1.000 Ha guna pengembangan tanaman kedelai varietas unggulan yang tersebar di beberapa kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Ingin Petani Tebu Makmur, Dahlan Siapkan Dana Penelitian Rp5 Miliar per Tahun

Di antaranya di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Bangka Belitung hingga Papua.

Jumlah itu meningkat dibanding tahun 2012. Dari 300 hektar bisa menghasilkan 407, 5 ton dengan produktivitas rata-rata sebanyak 1,35 ton per hektar.

BACA JUGA: SBY Larang Menteri Pulang ke Rumah

Sedangkan tahun 2013, untuk musim panen September dan Oktober diperkirakan bakal menghasilkan 2.000 ton kedelai dari 1.000 Ha dengan rata-rata produktivitas 1,8 -2 ton per hektar. Untuk panen berikutnya April 2014 nanti diperkirakan mampu menghasilkan 2.000 ton kedelai lagi.

"Kita berambisi menjadikan kawasan transmigrasi sebagai lumbung padi dan pangan, bukan hanya nasional tapi juga dunia. Pulau Jawa tak tersedia lagi tambahan tanah pertanian, tapi di berbagai tempat luar Jawa yaitu di kawasan transmigrasi masih banyak terdapat lahan untuk pertanian," ujar Muhaimin.

Saat ini berdasarkan informasi yang dihimpun konsumsi kedelai di Indonesia dalam setahun mencapai 2,25 juta ton. Sementara jumlah produksi nasional hanya mampu memasok kebutuhan kedelai sekitar 779 ribu ton. Kekurangan pasokan sekitar 1,4 juta ton, ditutup dengan kedelai impor dari Amerika Serikat dan Brazil. (Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Berharap Industri Tahu Tempe tak Mogok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler