jpnn.com - JAKARTA - Penyebab kecelakaan tunggal antara kereta rel listrik 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang dan mobil pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina masih diselidiki. Namun, kereta commuter line yang naas itu dipastikan dalam kondisi yang baik.
"Kita masih menunggu hasil penyelidikan. Yang pasti untuk KRL sedang berjalan dalam kondisi normal namun penyebab lainnya kita belum tahu," kata Humas PT Kereta Api Indonesia Comuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa kepada wartawan di RS Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta, Senin (9/12).
BACA JUGA: Dahlan Akan Ngotot Bangun Underpass di Perlintasan KA
Muncul dugaan bahwa kecelakaan terjadi akibat palang pintu rel terlambat ditutup. Soal dugaan tersebut, Eva menilai bahwa keterlambatan menutup palang pintu juga ada pemicunya.
Menurutnya, hal itu bisa saja dipicu oleh kendaraan yang menyerobot masuk. Bisa jadi disebabkan oleh tak berfungsinya alat pengoperasian palang pintu.
BACA JUGA: Rosa, Nenek Berjiwa Muda itu Tewas Terpanggang
"Keterlambatan palang pintu juga banyak penyebabnya. Bisa truk mogok di tengah, apakah truk menyerobot palang pintu rel, ataukah palang pintu nggak bisa tertutup karena truknya nyerobot, atau palang pintu ga berfungsi, kita kan nggak tahu," ujarnya.
Sementara itu untuk biaya pengobatan bagi korban luka, PT KCJ akan menanggung penuh. Sedangkan uang santunan bagi korban jiwa akan disesuaikan dengan mekanisme yang berlaku.
BACA JUGA: PT KAI Salahkan Supir Truk
"Untuk asuransi korban luka Rp10 juta dari Jasa Raharja, selebihnya ditanggung KCJ. Santunannya dari asuransi dan ada ketentuan yang sama," tandas Eva. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Total Korban 86 Orang, Lima Meninggal Dunia
Redaktur : Tim Redaksi