jpnn.com - JAKARTA -- Kepolisian masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait kecelakaan Kereta Rel Listrik KA 1311 dengan truk tanki BBM di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12).
"Dari saksi-saksi kita minta keterangan. Siapa yang melihat, mengalami akan diminta keterangan," kata Waka Polda Metro Jaya Brigjen Sudjarno di lokasi kepada wartawan, Senin (9/12).
BACA JUGA: Total Korban 86 Orang, Lima Meninggal Dunia
Sudjarno mengatakan semua kemungkinan dari musibah ini akan diselidiki. Sejauh ini, ia melanjutkan, belum ada pihak yang diamankan. "Masih dalam penyelidikan," tegasnya.
Kepala Daerah Operasional I PT Kereta Api Indonesia Heru Isnadi mengatakan bahwa kecelakaan ini akibat truk yang menerobos perlintasan kereta api.
BACA JUGA: Inilah 78 Korban Kecelakaan KRL di Bintaro
"Kecelakaan ini akibat truk BBM yang menerobos, tidak disiplin," kata dia kepada wartawan di lokasi, Senin (9/12).
Menurutnya, saat itu palang pintu perlintasan kereta api sudah bergerak turun. Ia mengatakan bahwa lima menit sejak kereta berangkat dari stasiun, sirine sudah berbunyi. Kemudian, palang pintu kereta pun diturunkan.
BACA JUGA: Barang Berharga Penumpang Hilang
Namun, kata dia, kemungkinan truk itu menerobosnya dan tertabrak di bagian badan. "Kereta itu kecepatannya 70 kilometer perjam," kata Isnadi.
Isnadi menuturkan KRL itu dikemudikan oleh Masinis Darman Prasetyo dan Teknisi Kereta Api, Sofyan Hadi. Pukul 10.53 berangkat dari Stasiun Serpong. Kemudian pukul 11.07 berangkat dari Pondok Ranji.
"Pada pukul 11.15 ditabrak truk BBM," katanya. Pada pukul 11.31, kata dia, tegangan listrik langsung dipadamkan.
PT KAI mencatat sejauh ini korban luka berat berjumlah 67 orang. Menurutnya, perawatan korban ditanggung oleh PT KAI."Gerbong depan memang gerbong wanita. Kebanyakan korban memang perempuan," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Kecelakaan Ini Tragedi Nasional
Redaktur : Tim Redaksi