jpnn.com - TANA TIDUNG – Kelangkaan BBM terus terjadi di Kabupaten Tana Tidung. Tim pengawas yang dibentuk Pemkab Tana Tidung belum mampu memecahkan persoalan ini.
“Kelangkaan BBM saat ini sudah tidak wajar," keluh Aidil Ismail, warga Tideng Pale, Minggu (5/10).
BACA JUGA: Dicaci Maki Atasan, Ratusan Anggota Kepolisian Demo
Parahnya lagi, kondisi tersebut dimanfaatkan sebagian warga meraup keuntungan dengan berjualan bensin botolan. Sebotol dengan isi tidak sampai seliter bensin dijual Rp 15 ribu.
Dinas Pertambangan Dan Mineral (Distamben) KTT tidak menampik kondisi tersebut. Melibatkan instansi terkait, termasuk dari Kepolisian dan TNI, dibahas solusi mengatasi kelangkaan BBM. Mulai dari pencabutan izin kios BBM di dalam kota atau memperketat syarat bagi kios BBM.
BACA JUGA: Empat Tahun Beroperasi, Bandara Blimbingsari Pecahkan Rekor
Kepala Distamben KTT, Tajudin Noor menyampaikan, kuota BBM untuk KTT saat ini 95 kiloliter (Kl) bensin, 40 Kl solar setiap bulannya. Itu belum ditambah lagi dari APMS Kujau yang dialihkan ke KTT sebanyak bensin 45 Kl dan solar 30 Kl. Stok BBM tersebut diklaim sebenarnya mencukupi.
"Kami juga belum tahu kemana arahnya BBM berada. Setiap datang dalam waktu 2 hari saja sudah kehabisan,” kata Tajudin.(*/ewy)
BACA JUGA: 5.267 Pelamar Tes Berebut 116 Kuota CPNS Surabaya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Naik Turun Gunung 5 Km demi Air Bersih
Redaktur : Tim Redaksi