jpnn.com, SUMENEP - Seorang anggota Polres Sumenep disebut telah memukul relawan Gusdurian, ketika kegiatan pemberian bantuan kepada warga terdampak covid-19. Atas hal ini, kepolisian pun melakukan klarifikasi.
Kapolres Sumenep AKBP Deddy Supriadi, mengatakan insiden ini terjadi pada Sabtu (18/4) malam. Ketika itu, anggota polisi yang bersiaga dan melalukan pergantian piket di posko covid-19 mendapati seseorang relawan Gusdiran yang mengambil foto terhadap dirinya.
BACA JUGA: Puluhan Buruh KSPSI jadi Korban Pemukulan
“Kemudian anggota menanyakan maksudnya apa. Saat itu anggota tidak terima,” kata Deddy ketika dikonfirmasi, Rabu (22/4).
Deddy pun menegaskan tidak benar adanya pemukulan saat kejadian berlangsung. Dia pun meminta agar semua pihak bisa menahan diri dan tidak salah paham.
BACA JUGA: Korelasi Polusi Udara dan Penyebaran Corona, Pak Anies, Tolong Dibaca
Sebagai tindak lanjut, Deddy menyebut sudah mengundang pihak Gusdurian termasuk anggota Polres Sumenep yang disebut melakukan pemukulan.
“Kami juga undang saksi-saksi di lokasi untuk dilakukan klarifikasi oleh Seksi Propam Polres Sumenep,” tegas Deddy.
BACA JUGA: Penjelasan Polisi soal Kasus Pemukulan Sopir Ambulans di Bintaro
Deddy pun memaparkan, dari hasil pemeriksaan sementara, relawan Gusdurian sengaja memotret anggota polisi karena ingin menunjukan ke masyarakat begitu lelahnya polisi bertugas selama pandemi corona.
Kapolres menilai hal itu sebaiknya tak perlu dilakukan. Pasalnya, kelelahan yang dialami anggota polisi adalah sesuatu yang wajar.
“Jadi, sekali lagi saya katakan tidak ada atau tidak dibenarkan fakta pemukulan oleh oknum polisi (terhadap relawan Gusdurian),” tandas Kapolres. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan