Klarifikasi Lengkap Ustaz Khalid Basalamah Soal Wayang, Tolong Diperhatikan Baik-baik!

Selasa, 15 Februari 2022 – 12:13 WIB
Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah memberikan klarifikasi lengkap setelah potongan video yang merekam dirinya sedang ceramah dan berbicara soal wayang viral di media sosial. Foto: Instagram/@khalidbasalamahofficial

jpnn.com, JAKARTA - Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah memberikan klarifikasi lengkap setelah potongan video yang merekam dirinya sedang ceramah dan berbicara soal wayang viral di media sosial.

Adapun, video klarifikasi diunggah pendakwah kelahiran Sulawesi Selatan itu di akun pribadinya Instagram maupun YouTube @khalidbasalamahofficial, Senin (14/2).

BACA JUGA: Ustaz Khalid Basalamah: Tidak Ada Kata-kata Saya Mengharamkan Wayang!

Ustaz Khalid dalam klarifikasinya menyebut video yang beredar di media sosial tidak menayangkan pernyataannya secara utuh.

Selain itu, kata dia, potongan video yang beredar jauh dari konteks ceramahnya.

BACA JUGA: Ustaz Khalid Basalamah Bicara Hukum Wayang, Kiai Cholil Nafis Bilang Begini

Hal tersebut membuat pesan dari potongan video terkesan mengarahkan dirinya mengharamkan wayang.

Ustaz Khalid dalam video klarifikasi juga melayangkan permintaan maaf kepada semua pihak.

BACA JUGA: Ustaz Khalid Basalamah Sebut Wayang Haram, Kritik PDIP Tajam Banget

Terutama, bagi pihak yang tersinggung menyusul viral potongan video ceramahnya tentang Wayang.

Berikut video klarifikasi lengkap Ustaz Khalid soal wayang:

Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf tentunya atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jamaah beberapa tahun lalu di masjid, Blok M, Jakarta dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang.

Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami.

Saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seiman juga sebangsa dan setanah air.

Pertama adalah lingkupnya pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim.

Itu dulu batasannya dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

Jangan menjadikan tradisi sebagai Islam dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan.

Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

Makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan. Ini sebuah saran.

Potongan yang kedua teman-teman sekalian pada saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang.

Jadi, pertanyaan ini kami jawab, ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya kalau ada yang menanyakan bagaimana taubatnya seorang pedagang, seorang guru misalnya, disebutkan profesi.

Maka saya sebagai seorang dai muslim menjawab.

Umumnya muslimin dan setiap muslim umumnya akan merasa bahagia dan senang, kalau diajak bertobat dan jawabannya memang tobat nasuha.

Kembali kepada Allah dengan tobat yang benar.

Potongan yang ketiga teman-teman sekalian, sangat berhubungan dengan jawaban saya terhadap potongan yang kedua tadi, yaitu dimusnahkan.

Jadi, kalau ada orang yang memang bertobat, misalnya, ini dia seorang dalang.

Kalau dia sudah tobat dia enggak mau lagi melakukan itu, mau diapakan wayang-wayang ini.

Saya katakan untuk dia secara secara individu dimusnahkan, sebatas itu.

Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruhmu dalang-dalang bertobatlah kepada Allah atau misalnya semua wayang yang harus dimusnahkan.

Anda mau melakukannya itu hak Anda, kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup taklim kami.

Namun, teman-teman sekalian klarifikasi ini bukan membenarkan sikap, tetapi hanya untuk menjelaskan saja dan sebagai seorang muslim yang baik, saya berharap juga salah satu dari muslim itu, kalau ada sesuatu yang kita lakukan ternyata menyinggung orang lain, ada baiknya kita meminta maaf.

Saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali, yang merasa terganggu, tersinggung dengan jawaban kami tersebut.

Semoga klarifikasi berikut ini bisa dimaklumi dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu menyatukan kita di atas persatuan dan kesatuan di negara Republik Indonesia. Insyaallah.

Saya yakin kita semua sangat mencintai negara kita dan kita diperintahkan, apalagi sebagai seorang Muslim untuk mencintai negara kita, mencintai persatuan dan kesatuan, dan itu juga menyebabkan pejuang-pejuang mayoritasnya yang memerdekakan Indonesia dari kaum Muslimin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler