jpnn.com, BANDUNG - Yayasan Lembaga Inggris Amerika (LIA) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak kepada seluruh siswa untuk menggurangi plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Mengusung tema Kesadaran dan Kepedulian Generasi Muda Terhadap Lingkungan Hidup, acara itu sendiri digelar di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat yang dihadiri oleh ratusan siswa LIA dari berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara.
BACA JUGA: Tak Capek Cari Pembeli, KTH Maju Bersama Langsung Jual Kayu di Lahan
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK Helmi Basalamah mengatakan, LIA sendiri sudah menerepakan program lingkungan hidup di kawasan yayasan LIA untuk bisa mengurangi penggunaan plastik.
"Kami melihat yayasan LIA sudah mengurangi penggunaan styrofoam, minum dalam kemasan, sedotan, tas kresek, dari plastik sekali pakai dan jenis lainnya yang mengandung limbah diberbagai area yayasan LIA," ungkap Helmi di sela acara LIA EcoFest 2019, Minggu (29/9).
BACA JUGA: Warning Keras Relawan Jokowi untuk Aksi Mujahid 212
Helmi melihat, para peserta didik LIA ini merupakan generasi muda yang memiliki kemampuan dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Selain mengurangi sampah plastik, Helim juga mengajak kepada seluruh peserta agar bisa menaman pohon disetiap lingkungan baik itu di rumah atau di sekolahan.
"Kami mengajak kepada seluruh siswa LIA untuk bisa menanam pohon ini lebih kurang selama umurnya bisa menanam minimal 25 tahun," imbuhnya.
Jika kegiatan ini dilakukan secara konsisten oleh siswa maupun masyarakat maka bisa menyelamatkan lingkungan hidup di Indonesia lebih ramah dari limbah sampan.
"Jika dilakukan secara konsisten, berkesinambungan dan dilakukan secara masif dapat memberikan dampak yang signifikan dalam penyelamatan lingkungan hidup," tegasnya.
Untuk itu, Helmi berharap LIA sebagai bagian dari sistem pendidikan bisa bersinergi dan berkontribusi dalam menyukseskan mengubah perilaku lingkungan pada gilirannya memberikan feedback positif dalam istilah kerja sama giving wild receiving.
"Kami memerlukan partisipasi dari komponen-komponen masyarakat dengan demikian diharapkan tercipta Indonesia yang lestari lingkungannya dan nyaman dan aman sebagai tujuan wisata," pungkasnya.
Di samping edukasi tentang pengurangan sampah plastik LIA bersama KLHK juga mengadakan kompetisi antarpeserta didik dalam acara EfoFest 2019. Dalam kompetisi ini seluruh siswa LIA di Indonesia berkomunikasi berbahasa inggris, sedangkan dari peserta LIA mancanegara harus bisa berkomunikasi bahasa Indonesia. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra