jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Pusat Produksi Bersih Nasional (PPBN) akan menggelar konferensi internasional bertajuk The 14th Conference Asia Pasific Roundtable for Sustainable Consumption and Production (APRSCP) dan The 2nd Indonesia Resource Efficiency Forum & Expo (IREFE) 2018.
Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum dan expo internasional tersebut pada 12-14 November 2018 bertempat di Balai Kartini.
BACA JUGA: Potensi Karhutla Menurun, Manggala Agni Tetap Siaga
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Investing in Innovation for Sustainable Consumption and Production Implementation in Asia Pasific: Towards Enabling Change for Sustainable Development Goals”.
Acara ini akan diikuti oleh kementerian/lembaga pemerintah, pemda, dunia usaha, berbagai komunitas masyarakat hingga lembaga internasional yang berkecimpung dalam agenda pencapaian pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
BACA JUGA: KLHK Raih Penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018
“Inovasi membutuhkan perubahan dan perubahan membutuhkan investasi. Forum ini akan mengelaborasikan bagaimana perubahan dapat dilakukan dan bagaimana mendorong peran seluruh pihak untuk mencapai pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan di masa depan,” ujar Noer Adi Wardojo, Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan dalam jumpa pers sosialisasi kegiatan APRSCP dan IREFE 2018 di Media Center Gedung Manggala Wanabakti, Kamis (8/11).
Menurut Adi Wardojo, perbaikan lingkungan hidup dan perubahan perilaku masyarakat menjadi agenda utama KLHK dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG) nomor 12: Sustainable Consumption and Production (SCP).
BACA JUGA: KLHK Beri Beasiswa untuk Anak Korban Lion Air JT 610
Melalui konferensi ini, pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat bisa berkomunikasi untuk saling menghadirkan inspirasi dan inovasi serta peluang yang dapat diambil bersama untuk mencapai pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan secara sistematis.
“Ada delapan dialog roundtable yang akan membahas agenda perubahan yang efektif dengan melibatkan pemerintah, profesional di sektor bisnis, lembaga keuangan, NGO, serta komunitas masyarakat peduli lingkungan,” ujar Noer Adi.
Di hari pertama, sebanyak tiga roundtable akan membahas agenda perubahan di tingkat pemerintah, bisnis dan komunitas masyarakat dengan narasumber yang merepresentasikan masing-masing sektor.
Hari kedua sebanyak lima roundtable akan melanjutkan dialog mengenai sumberdaya alam dan energi, jejaring kerja, media komunikasi, sektor pembiayaan hingga inovasi teknologi ramah lingkungan.
“Semua itu kita rangkum menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan secara nyata dan terukur,” ungkap Noer Adi.
APRSCP merupakan forum internasional yang membahas isu-isu pola konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab di level Asia Pasifik.
APRSCP juga sejalan dengan Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum/HLPF) dengan tema pembangunan berkelanjutan: “Transformation Towards Resilient and Sustainable Societies” yang telah diselenggarakan pada Juli 2018 di New York dan COP 24 UNFCCC: “Changing Together” yang akan dilaksanakan di Polandia pada Desember 2018 nanti.
Hasil APRSCP juga akan menjadi masukan yang berarti dalam Pertemuan Dewan Lingkungan Hidup PBB (UN Environment Assembly) pada Maret 2019 yang akan datang.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangis Menteri Siti Lepas Jenazah Korban Lior Air JT-610
Redaktur & Reporter : Natalia