KLHK Dorong Pemuda Jadi Aktor Utama Pengendalian Perubahan Iklim

Senin, 07 Desember 2020 – 17:29 WIB
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah fokus pada isu perubahan iklim. Hal ini juga sebagai bentuk komitmen atas Perjanjian Paris yang sudah diratifikasi oleh Indonesia pada 2016.

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, dalam mewujudkan komitmen itu, peran pemuda sangat diperlukan. Pemuda juga didorong untuk menjadi aktor utama dalam pengendalian perubahan iklim.

BACA JUGA: Selamat, PPID KLHK Raih Penghargaan Kualifikasi Informatif dari KIP

“Para pemuda mesti mampu berubah dan menjadi agen perubahan untuk pengendalian perubahan iklim yang lebih baik,” ujar Ruandha dalam acara Indonesia Youth Climate Summit (IYCS) 2020 yang digelar secara virtual, Senin (7/12).

Menurut dia, peran generasi muda sangat penting dalam usaha pencegahan dampak perubahan iklim. Dengan adanya kegiatan IYCS 2020, pemuda diharapkan melakukan langkah nyata untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan mencapai ketahanan iklim.

BACA JUGA: Terbukti Berdampak Positif, KLHK Percepat Distribusi Perhutanan Sosial

Ruandha menyebut langkah itu bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai media atau platform. 

Pemuda ini diharapkan memberikan inspirasi kepada banyak orang dan para pembuat kebijakan serta ikut dalam mempengaruhi kebijakan pengelolaan perubahan iklim serta langkah-langkah pengaturan mendeteksi, mencegah, mengendalikan tata kelola kebijakan di bidang industri, kehutanan, pertambahan dan perumahan.

BACA JUGA: AHY Dorong Perubahan di Indramayu Melalui Sholawat

Kaum muda juga diharapkan bisa mempengaruhi arah kebijakan para industri tersebut, yang awalnya tidak berkelanjutan, kemudian menjadi arah yang berkelanjutan atau bersifat hijau.

Ruandha pun mendorong pemuda dan kelompok muda bisa membuka kesempatan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya kelompok bisnis, untuk mempromosikan produk dan program korporasi terkait pembangunan rendah emisi.

“Dengan begitu, diharapkan bisa menciptakan ketahanan terhadap ancaman sistemik di masa depan," pungkas Ruandha.(cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler