jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 45 orang pemenang lomba dan penerima apresiasi Wana Lestari Tahun 2019 menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan di Arboretum Lukito Daryadi, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (16/8).
Pada kesempatan itu, Bambang memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan yang merupakan para teladan-teladan terbaik dari seluruh Indonesia, yang telah berjuang memberikan yang terbaik pada pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak.
BACA JUGA: Seperti ini Strategi KLHK Setop Penyebaran Karhulta
“Terpilihnya saudara membuktikan kepada kami semua bahwa peran saudara-saudara sebagai Penyuluh Kehutanan PNS, Kelompok Tani Hutan, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat, Kader Konservasi Alam, Kelompok Pecinta Alam, Pemegang Izin Usaha Hutan Kemasyarakatan, Pengelola Hutan Desa, Polisi Kehutanan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan Pengelola Hutan Adat telah berhasil dan memberikan dampak yang membanggakan dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan,” ucap Bambang.
Bambang pun menjelaskan, apresiasi dari pemerintah ini disertai harapan agar para teladan dan penerima penghargaan Wana Lestari Tahun 2019 mampu menjadi suri tauladan dan penggerak masyarakat agar lebih berdaya untuk mencapai kesejahteraan bersama.
BACA JUGA: Keren, Pemenang Lomba dan Penerima Apresiasi Wana Lestari Bisa Ikut Upacara di Istana Negara
Kemudian terus bekerja keras memperluas dan meningkatkan kualitas karya nyata untuk menggapai keberhasilan yang lebih tinggi dan mulia. Lalu membangun jejaring dan berkolaborasi serta bersinergi dalam mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak.
Peran para penyuluh kehutanan baik Penyuluh Kehutanan PNS maupun Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) disebutkan sangat berdampak di tingkat tapak, yaitu masyarakat sekitar hutan. Pendampingan dari para penyuluh menjadi salah satu kunci keberhasilan program perhutanan sosial setelah pemberian akses legal terhadap lahan atau sumber daya alam/hutan kepada masyarakat.
BACA JUGA: KLHK Salurkan Pinjaman Rp. 27 Miliar untuk Tunda Tebang Pohon
"Pendampingan yang merupakan kegiatan penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus, memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas/mumpuni sehingga mampu menjadi pelaku pembangunan yang produktif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” sambung Bambang
Sementara itu kepada Kader Konservasi, Kelompok Pecinta Alam, Manggala Agni dan Masyarakat Pecinta Api, Bambang meminta dapat terus membantu KLHK untuk menjaga ekosistem, daya dukung lingkungan dan keberlanjutan, pengendalian pencemaran, sampah dan limbah; pengelolaan DAS, menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim yang merupakan salah satu koridor peran utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Pembangunan Tahun 2015-2019.
Khusus kepada Polisi Kehutanan (Polhut) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagai ujung tombak dalam penegakan hukum di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang meminta peran dan kompetensinya terus ditingkatkan, sehingga keberadaan hutan dan fungsinya mampu menjadi penopang bagi kehidupan dan menyediakan hutan untuk kehidupan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sosoal dan ekonomi rakyat.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Salurkan Pinjaman Rp 27,9 Miliar ke Petani Hutan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan