jpnn.com, JAKARTA - KLHK terus memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini penting untuk menghadapi tantangan karhutla di tahun-tahun mendatang, dan mempertahankan tren positif kejadian karhutla selama tiga tahun terakhir.
BACA JUGA: KLHK Beri Nama untuk Bayi Lumba-lumba di Ancol
"Keberhasilan Indonesia mengendalikan kebakaran hutan dan lahan selama tiga tahun terakhir merupakan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini juga berkat kerja keras, gotong royong, dan kerjasama antara Manggala Agni, Manggala Agni dengan masyarakat, dan Manggala Agni dengan instansi terkait," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Ruandha A. Sugardiman.
Ruandha juga menyampaikan bahwa untuk lebih mendukung setiap upaya yang dilakukan Manggala Agni di lapangan, meningkatkan jangkauan seluas-luasnya dan secepat-cepatnya perlu didukung dengan sarana prasarana yang memadai.
BACA JUGA: KLHK Pantau Perbaikan Kualitas Ciliwung
Dalam melakukan upaya pengendalian karhutla di tingkat tapak, Manggala Agni menjadi SDM penggerak.
Mereka harus memiliki kemampuan baik teknis maupun non teknis dalam pelaksanaan pengendalian karhutla.
BACA JUGA: Satu Ekor Badak Sumatera Berhasil Diselamatkan di Kalimantan
“Oleh karena itu, KLHK melalui Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan memberikan pelatihan-pelatihan, agar Manggala Agni mampu menjalankan tugasnya dengan lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) Raffles B. Pandjaitan.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka penyelenggaraan Training of Facilitator (ToF), di Jakarta, (27/11).
Kegiatan berlangsung hingga 1 November mendatang ini, merupakan upaya peningkatan kapasitas Brigade Pengendalian Karhutla, Manggala Agni.
Mereka mendapat pembekalan ilmu-ilmu, dan keterampilan yang akan meningkatkan kemampuan, dan kompetensi mereka dalam penanganan karhutla di lapangan.
Dalam arahannya, Raffles juga menyampaikan bahwa karhutla di Indonesia menjadi isu nasional, dan bahkan internasional.
"Seluruh elemen, seluruh stakeholder, harus melakukan upaya pengendalian karhutla, yang dititikberatkan pada upaya pencegahan," imbuhnya.
ToF ini, merupakan kerjasama Direktorat PKHL dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) KLHK. Peserta ToF sejumlah kurang lebih 125 orang, merupakan Kepala Regu Manggala Agni dari seluruh Daerah Operasional (Daops) Manggala Agni di Indonesia.
Sebagaimana arahan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional sejak tahun 2016 bahwa dalam pengendalian karhutla dilakukan sampai di tingkat tapak dengan melibatkan masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, unsur di tingkat tapak perlu diperkuat baik SDM maupun sarana prasarana.
Dalam kesempatan pelatihan tersebut, diserahkan beberapa sarana prasarana kepada Daops Manggala Agni dan juga Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Karhutla seperti peralatan pemadaman berupa mesin pompa jinjing, zat aditif, chainsaw, alat komunikasi berupa Handy Talky (HT) dan tablet, serta alat dokumentasi kegiatan berupa drone dan kamera outdor.
Penyerahan sarana prasarana diberikan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim didampingi oleh Direktur Pengendalian Karhutla.
Diharapkan peralatan ini bisa bermanfaat dan mendukung setiap upaya pengendalian karhutla di lapangan dan mampu terus menurunkan angka kejadian karhutla di Indonesia. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Tambahkan Target Realisasi Pemulihan Ekosistem Gambut
Redaktur & Reporter : Natalia