jpnn.com, DENPASAR - KLHK Salurkan Bantuan Suplemen Penambah Daya Tahan Tubuh ke RSUP Sanglah Denpasar
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara menyerahkan bantuan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.
BACA JUGA: KLHK Kembali Lepasliarkan Orang Utan di Taman Nasional Tanjung Puting
Bantuan sebanyak 250 paket penambah daya tahan tubuh kepada petugas medis itu diberikan hari ini.
Bantuan berupa 250 paket penambah daya tahan tubuh tersebut terdiri dari 250 botol madu, 250 bungkus kopi, dan 250 bungku jamu seperti jahe, kunyit, dan temulawak untuk tenaga medis.
BACA JUGA: Mantap! KLHK Menang Gugatan Rp 590,5 Miliar terhadap Perusahaan Pelaku Karhutla
Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala BPSKL Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara, Ojom Somantri dan diterima langsung oleh Direktur Utama RSU Sanglah, dr. I Wayan Suana.
Penyerahan bantuan ini juga dihadiri oleh anggota Komisi IV DPR RI A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra, dan I Made Urip, serta Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: TPG dan Kesejahteraan PNS, Kekhawatiran Anies Baswedan, Rohingya Merana
A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra menyebutkan bahwa Komisi IV DPR RI sebagai mitra kerja KLHK siap mendukung permberdayaan masyarakat perhutanan sosial di mana produknya ada yang menghasilkan suplemen kesehatan seperti madu, jamu, kopi dan lainnya.
"Penyaluran bantuan ini saya nilai strategis, mengingat begitu pentingnya peran tenaga medis, sehingga perlu dibantu dengan suplemen penambah daya tahan tubuh untuk mengamankan diri dari COVID-19," jelas Bagus Adhi.
Ojom Somantri dalam keterangan tertulisnya menerangkan bahwa, bantuan tersebut diberikan agar dapat menumbuhkan optimisme bersama dalam penanganan wabah COVID-19.
Selain itu, Ojom juga menyebutkan paket bantuan tersebut dibeli dari petani Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara, sehingga bisa menggerakkan ekonomi rakyat desa.
"Produk-produk yang diberikan ini, dibeli dari kelompok tani perhutanan sosial yang ada di provinsi Bali, antara lain KUPS Jinang Merta, KUPS Madusari, Hutan Desa Wanagiri, dan Hutan Desa Panji," terang Ojom.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia