KLHK Sebut Kaderisasi Rimbawan Muda Mutlak Diperlukan di Indonesia

Senin, 18 Juli 2022 – 21:11 WIB
Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono mengatakan investasi gaya hidup ramah lingkungan dan kaderisasi pemimpin-pemimpin rimbawan masa depan mutlak diperlukan saat membuka Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia 2022 dan Seminar Nasional yang digelar di Graha Instiper, Sleman, Yogyakarta, Senin (18/7). Foto: dok Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono mengatakan investasi gaya hidup ramah lingkungan dan kaderisasi pemimpin-pemimpin rimbawan masa depan mutlak diperlukan. 

Hal itu diungkapkan saat membuka Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia 2022 dan Seminar Nasional yang digelar di Graha Instiper, Sleman, Yogyakarta, Senin (18/7). 

BACA JUGA: Ada Anggota TNI yang Tewas Dalam Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur

Dia menjelaskan jumlah generasi milenial, Gen X dan Gen Z yang signifikan saat ini akan menjadi kunci SDM produktif di Indonesia ke depan.

"Penting memperhatikan peran pemuda, termasuk melalui Rapat Kerja Nasional Sylva Indonesia ini salah satunya, untuk mendorong rimbawan muda menjadi inisiator, aktor, motivator, dan dinamisator, katalisator dan bahkan edukator dalam pembangunan kehutanan saat ini dan ke depan," kata Bambang.

BACA JUGA: TAMPAK Laporkan Irjen Ferdy Sambo & Bharada E ke Propam Polri

Dia menjelaskan, di tengah pesatnya tuntutan kompetisi di era global, disadari sepenuhnya akan penting peningkatan SDM kehutanan ke depan untuk Indonesia maju.

Bambang menyebutkan hal itu sejalan dengan gerakan reformasi dan dinamika globalisasi dewasa ini yang menuntut perubahan kepemimpinan di segala sektor dan tingkatan organisasi tidak terkecuali di sektor kehutanan. 

BACA JUGA: KLHK: Aturan Volume Minimal 1 Liter untuk AMDK adalah Kewajiban

"Harapannya agar menjadi lebih responsif dan kolaboratif terhadap perubahan sehingga tetap adaptif bahkan terus berkembang. Penuh inovatif dalam bentuk langkah-langkah terobosan yang out of the box," lanjutnya. 

Dia juga menjelaskan untuk menjelma menjadi seorang pemimpin transglobal, seseorang harus memiliki 6 kecerdasan sehingga bukan saja akan mampu memetakan beragam persoalan, tetapi juga mampu menetapkan pendekatan penyelesaiannya. 

"Kecerdasan tanpa dukungan keteladanan perilaku kepemimpinan yang prima tidak akan mampu menghasilkan penyelesaian persoalan secara tuntas dan permanen," ujarnya.

Menurut dia, pemimpin transglobal juga harus memiliki lima karakter perilaku di antaranya, ketahanan terhadap ketidakpastian, konektivitas tim, fleksibilitas pragmatis, responsivitas perspektif, dan orientasi bakat.

Saat ini, Sylva Indonesia sendiri terdiri dari 48 Pengurus Cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Sylva Indonesia mempunyai peran strategis karena sebagai mahasiswa, Sylva Indonesia juga mempunyai peran sebagai Youth Center of Excellence.

"Semoga Sylva Indonesia mampu mendorong lahirnya kader-kader baru rimbawan yang luar biasa karena persoalan lingkungan hidup dan kehutanan bukan persoalan biasa, sehingga butuh pemimpin yang luar biasa," pungkas Bambang.

Hadir pula dalam acara tersebut, Wakil Rektor II dan Wakil Rektor III Instiper Yogyakarta, Ketua Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FoRETIKA), Dekan Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta, Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, perwakilan Kepala UPT KLHK di Daerah Istimewa Yogyakarta, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, dan perwakilan mahasiswa kehutanan dari seluruh Indonesia.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler