”Marine memiliki kemampuan istimewa mendeteksi kanker
BACA JUGA: Ditemukan, Tiga Bumi Super
Saya harap keturunan yang dihasilkan dari proses kloning ini pun memiliki karakter yang sama dengan induknya,” papar Profesor Lee Byeong-chun dari Seoul National University.September mendatang, empat anak anjing berwarna hitam yang lahir tiga pekan lalu itu bakal dikirim kembali ke Jepang
BACA JUGA: Bermesraan dengan Robot Bisa Terwujud 2050
Keempatnya akan menjalani pelatihan khusus untuk mengasah kemampuan mengendus sel kanker yang diperoleh dari MarineDalam keterangannya, RNL Bio menyatakan bahwa Marine, yang kini berusia enam setengah tahun, mampu mendeteksi sel kanker pasien dengan cara mengendus sampel urin atau napas
BACA JUGA: Jump Be Wakil Indonesia ke India
Konon, sel kanker mengeluarkan bau khas yang tidak dimiliki sel sehatSaat ini, sejumlah ilmuwan di negara-negara tertentu sedang meneliti kemampuan anjing mendeteksi kanker paru-paru, payudara, prostat dan kulit, pada stadium awal.Kloning oleh tim ilmuwan Korsel di bawah pimpinan Lee itu dilakukan atas permintaan perusahaan sel induk Jepang SeemsProses pengembakbiakan buatan itu dilakukan karena Marine tidak bisa berkembangbiak secara alamiBeberapa waktu lalu, anjing pintar tersebut menjalani operasi pengangkatan rahim yang membuatnya tidak bisa memiliki keturunan secara normal.
Marine mendapatkan keahlian berkat latihan yang diberikan pemiliknya, Yuji SatohTuan Marine itu menjabat sebagai kepala StSugar Cancer Sniffing Dog Training Centre yang terletak di Shirahama, Prefektur ChibaRencananya, dua dari empat keturunan Marine itu akan dijual kepada dua klien di Jepang, seharga KRW 500 juta (sekitar Rp 4,49 miliar) per ekor.
Selama ini, RNL Bio dikenal sebagai pelopor kloning komersial di Semenanjung KoreaFebruari lalu, RNL Bio menerima order dari perempuan Amerika Serikat (AS) untuk ”menciptakan” kembali anjing pitbullnya dengan tarif USD 150.000 (sekitar Rp 1,4 miliar)Lee sendiri adalah ilmuwan yang merupakan bagian dari tim pengkloning anjing pertama di dunia, Snuppy, pada 2005Musim panas lalu, universitas tempat Lee bernaung sepakat mengembangkan anjing pelacak narkoba untuk bea cukai(AFP/Rtr/hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecanduan HP, 2 Remaja Masuk Klinik Mental
Redaktur : Tim Redaksi