jpnn.com - SURABAYA - Suasana haru bercampur gembira mewarnai kedatangan para jamaah haji kloter 1 yang tiba di Surabaya kemarin (10/10). Begitu turun pesawat, 449 jamaah haji dari Surabaya dan Sidoarjo itu langsung bersujud syukur. Mata mereka tampak berkaca-kaca.
Achmad Yani Azis, salah seorang jamaah, menyatakan senang bisa kembali ke Surabaya dengan keadaan sehat. ''Semoga ibadah saya di Tanah Suci bisa diterima," ujarnya.
BACA JUGA: Kecelakaan hingga Mobil Hancur, Pengemudi Selamat
Dari bandara, para jamaah diantar dengan bus menuju Asrama Haji Sukolilo. Sebab, para jamaah itu akan melewati beberapa pemeriksaan.
Salah satunya adalah pemeriksaan kelengkapan dokumen seperti paspor dan visa oleh petugas imigrasi. Selain itu, para jamaah menjalani pengecekan kesehatan atau proses screening kemungkinan adanya penyakit menular. Misalnya, ebola, MERS CoV, dan meningitis.
BACA JUGA: Aktivitas Pasar Turi Baru Normal 2015
Satu per satu jamaah haji diperiksa dengan alat pemindai suhu tubuh atau thermoscanner. Itu dilakukan untuk mencari jamaah haji yang memiliki suhu badan di atas 38 derajat Celsius.
Suhu badan tersebut menjadi acuan tubuh normal. Di antara 449 jamaah, ditemukan tiga orang yang memiliki suhu badan di atas 38 derajat Celsius. Mereka dibawa ke ruang pemeriksaan kesehatan yang sudah dipersiapkan petugas. Namun, tak berselang lama, mereka kembali bergabung dengan jamaah lain di ruang tunggu.
BACA JUGA: Musnahkan Ribuan Petasan dan Bondet
Koordinator Tim Pemeriksa Kesehatan RS Haji dr P. Purnomo Agung MKes SpPD mengatakan, kondisi tiga jamaah haji tersebut normal. ''Saat pemeriksaan tidak ditemukan gejala penyakit menular seperti ebola, MERS CoV, dan meningitis,'' ucapnya.
Agung menambahkan, suhu badan tiga jamaah tersebut tinggi karena beberapa penyebab. Di antaranya, kelelahan akibat perjalanan jauh dan dehidrasi.
Setelah diberi waktu untuk beristirahat sejenak dan minum, suhu badan mereka langsung turun. ''Makanya, mereka bisa bergabung dengan anggota rombongan lain,'' ujar Agung.
Agung mengatakan, bila nanti para jamaah itu hendak berobat ke puskesmas di kampung halaman masing-masing, sebaiknya mereka membawa buku kesehatan haji. ''Jadi, dokter yang menangani nanti bisa menjadikannya sebagai pegangan,'' ungkapnya.
Kepulangan jamaah haji kloter 1 kemarin disambut Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Laki-laki yang akrab disapa Gus Ipul itu berharap kuota haji untuk Jatim bisa ditambah pada tahun depan. ''Saat ini kan kuotanya sekitar 35 ribu jamaah, mungkin bisa ditingkatkan menjadi 50 ribu,'' tutur.
Gus Ipul mengungkapkan, sudah ada empat rumah sakit yang dipersiapkan untuk menangani penyakit menular seperti ebola, MERS CoV, dan meningitis. Yakni, RSUD dr Soetomo, RSUD dr Soewandhie, RS Haji Sukolilo, dan RSAL dr Ramelan.
Menurut rencana, hari ini datang dua kloter lagi. Yakni, kloter 2 dan 3 asal Sidoarjo. Rencananya, dua kloter tersebut tiba di Asrama Haji Sukolilo sekitar pukul 17.00 dan 19.00.
Sementara itu, keluarga jamaah haji tidak perlu khawatir terkait dengan kepulangan ke daerah asal. Sebab, penjemputan akan dilakukan Kemenag bersama pemerintah kabupaten/kota. Kemenag sudah memfasilitasi jamaah dengan 10 bus dan dua truk untuk barang bawaan. "Jadi, keluarga tidak perlu menjemput ke asrama haji," kata Sekretaris II Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya M. Naim.
Namun, sebelum pulang, setiap jamaah akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Kemudian ada pemeriksaan paspor. Mereka baru disahkan pulang ke tanah air setelah paspornya distempel kantor imigrasi. "Posisi masih di luar negeri kalau belum distempel," kata Naim.
Setelah itu, jamaah diberi penjelasan soal prosedur pengambilan barang berupa tas besar dan tentengan. Barang terlebih dahulu diperiksa petugas bea cukai. Setelah itu, jamaah haji bisa mengambil tasnya. Jamaah juga mendapat kemudahan dengan bantuan porter untuk pengambilan tas. "Untuk mengeluarkan barang dari gudang ke penjemputan, ada porter dari PPIH," ungkap Naim.
Para porter tersebut berjumlah 90 orang. Mereka akan melayani sekitar 450 jamaah dalam satu kloter. Itu berarti satu porter akan melayani lima jamaah. Bantuan tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. "Jamaah juga mendapat 5 liter air zamzam dari penerbangan," jelas Naim.
Sementara itu, kasus CJH selundupan ternyata tetap menjadi perhatian khusus Kemenag Jatim. Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim H M. Sakur mengatakan, saat ini pihaknya masih berfokus pada pemulangan jamaah haji. Pengusutan kasus itu diserahkan kepada yang berwenang. "Konsentrasi ke jamaah dulu. Ada 28.000 jamaah yang perlu diurusi," tandasnya. (dor/nir/c7/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPN Pusat Siap Beberkan ke Mabes Polri
Redaktur : Tim Redaksi