jpnn.com, JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (KMPN) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Mabes Polri, dan Kejaksaan Agung, Senin (10/2/2025).
Mereka mendesak aparat penegak hukum segera menangkap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang diduga sebagai dalang di balik kasus suap Harun Masiku ke mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan.
BACA JUGA: PDIP Pertanyakan Hasil Survei LSI Terkait Hasto Kristiyanto
Dalam sidang praperadilan, KPK telah mengungkap secara gamblang bahwa Hasto Kristiyanto mengatur, mengendalikan, dan menyuruh seluruh rangkaian perbuatan jahat dalam kasus ini.
Hasto disebut mengatur agar Harun Masiku ditempatkan di Dapil Sumsel I meskipun bukan basis massanya, menekan Riezky Aprilia agar mundur dari keanggotaan DPR RI, hingga menyuruh Agustina Tio untuk menyuap Wahyu Setiawan.
BACA JUGA: Survei LSI: 77 Persen Masyarakat Percaya Hasto Terlibat di Kasus Harun Masiku
Bahkan, Hasto diduga menyiapkan dana pribadi sebesar Rp 400 juta agar Harun Masiku bisa segera menjadi anggota DPR RI.
Tak hanya itu, Hasto juga disebut menghalangi penegakan hukum dengan menyuruh Harun Masiku merendam ponselnya, mengatur keterangan saksi untuk menghilangkan jejak, hingga memerintahkan AKBP Hendy Kurniawan menggagalkan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Harun Masiku di PTIK.
BACA JUGA: Pengacara Hasto Bantah Kliennya Perintahkan Harun Masiku Merendam Telepon Seluler
Hasto juga diduga memanfaatkan Firli Bahuri untuk memulangkan penyidik yang menangani kasus ini serta mendorong Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai alat untuk menyingkirkan pegawai KPK.
Hasto disebut mengatur seluruh skenario tersebut dengan bantuan stafnya, Donny Tri Istiqomah, yang berperan dalam pengambilan dan penyaluran uang, menyusun permohonan fatwa Mahkamah Agung, serta melaporkan perkembangan kasus kepada Hasto Kristiyanto.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) periode 20-28 Januari 2025, sebanyak 77 persen publik yang mengetahui status tersangka Hasto Kristiyanto meyakini bahwa ia memang terlibat dalam kasus suap dan upaya menghalangi penangkapan Harun Masiku.
Dalam aksi tersebut, KMPN menyatakan sikap dan menyampaikan tiga tuntutan utama:
1. Mendesak KPK segera menangkap Hasto Kristiyanto.
2. Meminta Mabes Polri menangkap dan mengadili Hasto Kristiyanto.
3. Meminta Kejaksaan Agung menahan dan memproses hukum Hasto Kristiyanto.
Koordinator aksi, Amril, menegaskan bahwa Hasto harus segera diproses hukum demi tegaknya keadilan.
"Rakyat Indonesia sudah tahu bahwa Hasto Kristiyanto adalah dalang di balik suap Harun Masiku. Tapi ia masih menjabat sebagai Sekjen PDIP, artinya PDIP membiarkan korupsi di dalam partainya," ujar Amril dalam orasinya.
Ia juga menekankan bahwa jika Hasto tidak segera ditangkap, maka PDIP bisa makin dicap sebagai sarang koruptor.
"Kalau Hasto masih di PDIP, lama-lama partai ini akan jadi parpol sarang koruptor. Justru PDIP harus berterima kasih kepada KPK jika Hasto ditangkap, agar citra partai tidak makin buruk," lanjutnya.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung damai di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean