jpnn.com - JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung bergerak menyikapi kecelakaan helikopter Bell 206 milik RS Efarina Etaham, Brastagi, Karo, Sumut, Senin (30/12) pagi.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan, pihaknya mengirimkan anggota tim investigasi, yang terbang dari Jakarta ke Bandara Kualanamu pada kemarin sore.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Surabaya Terbanyak
"Kita sudah kirim tim ke lokasi. Sore ini (kemarin, red) terbang ke Medan. Begitu sampai ke lokasi, saya suruh segera kirim laporan," ujar Tatang kepada JPNN kemarin (30/12).
Pria berpangkat Marsma TNI (Purn) itu menjelaskan, sebelum mengirimkan tim, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polres Brastagi, termasuk dengan Polda Sumut.
BACA JUGA: Korban Tewas karena Duduk di Bagian Kiri Heli
Dimintai tanggapan mengenai keterangan pihak Polda Sumut yang menyebut helikopter naas itu sempat oleh dan menabrak gardu sebelum jatuh di tepat di samping pos satpam RS, Tatang mengatakan, hal itu bukan lah penyebab jatuhnya heli.
"Yang seperti itu hanya merupakan ciri-ciri saja sebelum jatuh. Mengenai penyebabnya, harus menunggu hasil investigasi KNKT," terang pria kelahiran Soreang, Jawa Barat, 67 tahun silam itu.
BACA JUGA: Akil Mochtar: Kenapa Tidak Ditembak Saja Heli itu?
Dikatakan, KNKT juga tidak mau gegabah dan terburu-buru membuat kesimpulan jatuhnya heli yang diproduksi Bell Helicopter Textron tersebut.
"Kita bekerja sesuai standart internasional. Tidak boleh tergesa-gesa membuat kesimpulan," terang Tatang. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ponpes Terbakar, Seorang Santri Tewas
Redaktur : Tim Redaksi