Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti, dalam jumpa pers yang digelar Senin (15/6) malam di kantornya menjelaskan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kecelakaan tersebutTermasuk menyelidiki informasi adanya anjing yang melintas sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi.
”Dalam sebuah kecelakaan pesawat, kita tidak bisa menyimpulkan bahwa penyebabnya hanya satu faktor saja
BACA JUGA: Pemerintah Terus Bagi-bagi Tanah
Kita akan kumpulkan seluruh fakta-fakta dan informasi di lapangan, termasuk keberadaan hewan di landasan, untuk membuat kesimpulan pada akhir penyelidikan nantiBACA JUGA: BPN Kesulitan Perpanjang HGB di Batam
Hingga saat ini pesawat belum dievakuasi,” ujarnya.Herry Bhakti memaparkan, kecelakaan pesawat berjenis Dornier 328-100 tersebut terjadi pada pukul 09.30 WIT (07.30 WIB)
BACA JUGA: Korupsi Alat Kesehatan Seret Politisi Senayan
Alexander Jonathan Darcy (Inggris) dan Flight Officer (FO) CaptAnggara Pratam tersebut tergelincir secara tiba-tiba ke arah kanan landasan.Pesawat berhenti sekitar 500 meter dari ujung landasan dan terdampar sekitar 10 meter dari sisi landasan setelah membentur gundukan tanah.Akibat menabrak gundukan tanah, lanjut dia, baling-baling kanan pesawat beregistrasi PK-TXN tersebut patah dan terlepas dari mesin, dan roda sebelah kanan terbenam di dalam tanah berlumpur.
Seluruh 28 orang penumpang serta dua orang awak yang berada dalam pesawat tersebut dalam keadaan selamat.”Pesawat sebenarnya melakukan pendaratan dengan normalKecelakaan terjadi secara tiba-tiba setelah pesawat meluncur sekitar 500 meter dari ujung runway 25,” jelasnya.(Lev)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Belum Tentukan Sikap
Redaktur : Tim Redaksi