jpnn.com, JAKARTA - Masa Jabatan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw berakhir pada 12 Mei 2023. Namun, pembangunan Provinsi Papua Barat harus terus berlangsung demi terciptanya tatanan masyarakat yang adil makmur dan sejahtera.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia Haris Pertama dalam siaran persnya (8/4).
BACA JUGA: Soroti CSR LNG Tangguh di Papua Barat, Senator Filep Bilang Begini, Tegas
"Provinsi Papua Barat merupakan daerah otonomi khusus yang perlu mendapatkan perhatian serius berbagai pihak dalam proses pembangunannya," kata Haris Pertama.
Menurut Haris, dengan masa jabatan Pj Gubernur Papua Barat yang akan berakhir pada 12 Mei 2023 mendatang sangat disayangkan jika pemerintah pusat tidak melanjutkan kepemimpinan kepada Bapak Paulus Waterpauw.
BACA JUGA: Guru PPPK Demo Soal Tunggakan Gaji, Pemprov Papua Barat Daya Merespons Begini
"Pak Paulus ini tokoh asli Papua, jiwa dan pikirannya tercurahkan untuk membangun Papua, sangat disayangkan apabila kepemimpinannya tidak dilanjutkan," kata Haris.
Haris pun mengapresiasi berbagai prestasi yang ditorehkan Paulus Waterpauw selama menjabat Pj Gubernur Papua Barat.
BACA JUGA: Hasil Musra Papua Barat: Airlangga Urutan Pertama Kandidat Presiden Harapan Rakyat
"Kami KNPI sangat apresiasi keberhasilan Pak Paulus selama menjabat Pj Gubernur, dari melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur wilayah hingga keberhasilan pengentasan kemiskinan dan masalah stunting, hal ini tentunya harus kita apresiasi," jelas Haris.
Haris setidaknya mencatat 9 keberhasilan Paulus Waterpauw selama menjabat Pj Gubernur Papua Barat.
"Pertama, Pak Paulus mampu melaksanakan proyek strategis nasional berupa memperpanjang runaway atau landasan pesawat, dan ada garbarata di Bandara Rendani, Manokwari, sehingga pesawat-pesawat berbadan lebar bisa datang langsung tanpa harus landing di Sorong. Hal ini akan mempermudah aksesibilitas masyarakat dan potensi investor," jelas Haris.
Berikutnya menurut Haris, Paulus mampu membawa ikon Kota Manokwari dipercantik tata kotanya.
"Kedua, Pak Paulus membuat grand strategi tata kota Manokwari agar lebih indah dan memiliki fungsional untuk memudahkan akses keluar masuk bandara, maka akan dibuat jalan lingkar yang akan menjadi ikon Kota Manokwari, seperti halnya Jembatan Merah di Jayapura", jelas Haris.
Paulus Waterpauw juga membuat program memanusiakan manusia Papua dengan modernisasi Pasar tradisional.
"Ketiga, Pak Paulus merekonstruksi Pasar Sanggeng lama menjadi Pasar Moderen yang terdiri dari empat lantai. Keempat, dapat menjadikan Lapangan Borasi sebagai area terbuka, untuk memberikan fasilitas berkumpul warga Manokwari dan Papua Barat, khususnya sebagai tempat berkreasi, bersosialisasi, berprestasi bagi pemuda Papua Barat", jelas Haris.
Haris juga menuturkan prestasi kelima Paulus prestasi, dimana ia dapat mengoptimalkan rencana bus eks PON Papua 2022 sebagai sarana transportasi masyarakat Papua Barat.
"Membuka kemungkinan menjadikan bus eks PON Papua 2021, sebagai sarana transportasi masyarakat Papua Barat, khususnya mama-mama yang berdagang agar mendapatkan layanan kendaraan hingga ke kampung, desa, dengan ongkos murah", terang Haris.
Dalam segi pembangunan manusia, khususnya generasi muda Papua Barat, menurut Haris bahwa Paulus mampu melakukan terobosan cerdas.
"Memang bagi orang pada umumnya hal biasa, namun pada esensinya program rehabilitasi GOR Sanggeng dan Stadion Sanggeng merupakan upaya untuk memberi fasilitas kepada para pemuda Papua Barat berbakat untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya", kata Haris.
Selain itu, Paulus mampu membuka dan mengaktifkan balai-balai latihan kerja.
"Ia mampu melakukan aktivasi balai latihan kerja, dan melakukan tata pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi, antara lain dengan upaya evaluasi dan promosi secara merit sistem. Hal ini untuk memenuhi prinsip good governance yang sesuai dengan amanah konstitusi NKRI", jelas Haris.
Haris pun menekankan, keberhasilan yang kesembilan dalam catatanya adalah PR yang selama ini jadi momok bagi Papua Barat, yakni masalah stunting, kemiskinan dan putus sekolah.
"Kita sangat apresiasi,pak Paulus mampu menyelesaikan pekerjaan rumah yaitu masalah stunting (gizi buruk), kemiskinan ekstrem, dan pelajar putus sekolah, yang selama ini jadi momok Papua Barat", kata Haris.
Sembilan keberhasilan ini perlu diapresiasi oleh pemerintah pusat agar pembangunan yang telah berlangsung dapat dilanjutkan oleh Pak Paulus selalu Pj Gubernur Papua Barat.
"Berdasarkan catatan KNPI, terdapat 9 prestasi yang luar biasa dicapai oleh Pak Paulus selaku Pj Gubernur Papua Barat, tentunya harus diapresiasi oleh pemerintah pusat untuk menunjuk kembali Pak Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur agar program-program dan rencana yang sudah dibuat dapat dilanjutkan," pungkas Haris. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif