jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hajriyanto Y Thohari mengatakan hingga saat ini belum satu pun partai politik peserta pemilu 2014 belum ada yang membatasi diri menetapkan koalisinya untuk mengusung calon presiden. Menurutnya, fakta ini merupakan bentuk perilaku yang hendak membagi-bagi kekuasaan karena pendekatannya secara pragmatik.
Apalagi menurutnya, pendekatan membangun koalisi itu juga didasarkan pada survei untuk menentukan calon yang akan diusung. "Intinya sekadar bagi-bagi kekuasaan," kata Hajriyanto Y Thoharui di gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (12/5).
BACA JUGA: Bupati Lampung Selatan Tampik Tudingan Sogok Akil
Hajriyanto mengungkapkan proses yang terjadi saat ini lanjutnya, baru sebatas membicarakan dimensi ideologis, program masing-masing parpol dan siapa tokoh yang akan dipasangkan jadi capres-cawapres.
"Pembicaraan dimensi ideologis lancar-lancar saja. Kalau perlu dijemput sejarah politik masa lalu hingga cocok dan menuju pada pembicaraan berikutnya," ungkap politisi Partai Golkar itu.
BACA JUGA: Pasangan Capres Tanpa Chemistry Hanya Munculkan Friksi
Dimensi lainnya kata Hajriyanto, biasanya akan berdiskusi soal pemberdayaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan serta akan menjadikan industri Indonesia sebagai industri syariah.
"Proses koalisi biasanya akan alot pada dimensi ketiga yakni tentang tokoh yang akan mereka usung di pilpres. "Dimensi ketiga ini yang bikin koalisi buntu," tegasnya.
BACA JUGA: Ajukan 31 Gugatan, Nasdem Siapkan 100 Kotak Bukti
Selain itu, laki-laki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah itu juga mengkritisi pragmatisme oportunistik yang dipakai oleh parpol dalam berkoalisi. "Pilihannya tidak soal ideologis, tapi mana yang sangat besar peluang menang. Fatalnya, pilihan untuk itu pedomannya hanya survei. Tidak ada pemikiran yang lebih maju," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Munir Tolak Capres Pelanggaran HAM
Redaktur : Tim Redaksi