jpnn.com - JAKARTA - Elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengklaim bakal jadi penentu peta kolaisi partai politik dalam pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 yang akan diputuskan usai musyawarah pimpinan nasional (Muspimnas) PKB.
Salah satu indikator penentunya adalah elektabilitas para calon presiden (capres) dari PKB, baik Rhoma Irama, Mahfud MD maupun Jusuf Kalla. Saat ini, partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu masih menunggu penghitungan suara sah dari KPU.
BACA JUGA: Capres Konvensi, Tak akan Ditawarkan Jadi Cawapres
"Baru setelah itu kami akan melakukan muspimnas, kemudian konsultasi dengan para Kyai NU, terus berdasarkan survei capres kami nanti yang akan menentukan langkah koalisi. Itu yang saya sebut PKB sebagai penentu koalisi," kata Marwan Jafar, Ketua DPP PKB, Kamis (10/4).
Marwan mengungkapkan, naiknya perolehan suara PKB karena terjadi proses rekonsiliasi massa loyal dalam Pemilu 2009. Warga nadliyon yang indekos di partai lain sudah kembali ke rumahnya sendiri
BACA JUGA: Jadi Saksi Anas, Machfud Suroso Mengaku Hanya Dicecar Dua Pertanyaan
"Itu kalau warga Nahdliyin kembali, suara PKB pasti tinggi. Di samping ada beberapa program yang selama hampir 5 tahun ini kita tawarkan ke masyarakat menyentuh mereka, misalnya PKB jadi inisiator UU Desa, jelasnya.
Begitu juga dengan soliditas pengurus, dari pusat sampai ranting dan desa. Itu sangat mempengaruhi dukungan ke PKB, sehingga jadi bagian dari upaya membesarkan partai.
BACA JUGA: Ditetapkan Tersangka, Siti Fadhillah Minta Dukungan Muhammadiyah
"Kita apresiasi semua pengurus yang telah bekerja keras. Kreativitas ketum, berhasil menggairahkan PKB di semua daerah. Konvensi alamiah, pendekatan ke pemilih pemula. Ini ada kenaikan 100 persen dan sudah mendekati angka pemiu 2004," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CSIS: Ada Resistensi Internal PDIP Soal Pencapresan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi