Koalisi Golkar-PDIP Amanat Rakyat?

Jumat, 17 Oktober 2008 – 18:56 WIB
JAKARTA– Banyak pihak yang meragukan kemungkinan koalisi antara PDIP dan GolkarPasalnya, kedua partai itu dalam pentas politik nasional selalu berhadap-hadapan

BACA JUGA: PDIP Tak Restui Suryadi

PDIP identik dengan Bung Karno, sementara Golkar identik dengan Soeharto.
Tapi, rencana koalisi itu disebut-sebut sebagai amanat rakyat, agar jika PDIP dan Golkar yang memimpin negeri ini, akan membuat pemerintahan menjadi kuat.
Demikian ditegaskan Ketua Departemen Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDIP Taufik Kiemas dalam dialog "Tinjauan Geopolitik Nasional Dikaitkan dengan Situasi Ekonomi Indonesia Saat Ini,” di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Jumat (17/10)
Hadir juga Ketua FPDIP Tjahyo Kumolo, Effendy Simbolon dan Hasto Kristianto.
Bahkan Taufik meyebut pihaknya sudah menyiapkan 500 kader untuk menduduki jabatan menteri hingga dirjen

BACA JUGA: KPK Tak Tangani Korupsi APBD Medan

"Kalau soal koalisi Capres dan siapa cawapresnya, itu belum bisa disebutkan sekarang dan tunggu hasil pemilu legislatif
Tapi, setidaknya dengan tawaran-tawaran koalisi yang dimunculkan sekarang, itu harus kita lakukan karena hal itu sebagai amanat rakyat

BACA JUGA: KPK Kewalahan Tak Punya Rutan

Bukan kemauan partaiNamanya juga usaha," tandas suami Megawati itu.
Menurut Taufik, setelah dirinya menemui konstituen di daerah, banyak yang mengusulkan agar PDIP berkoalisi dengan Golkar dan juga PKS“Itulah suara yang muncul dari bawahMemang kalau PDIP berkoalisi dengan Golkar dan PKS, maka pemerintahan yang terbentuk akan kuatTapi, kalau Golkar menolak, kita akan mencari partai lainSemua ini masih coba-coba," tutur Taufik lagi.
Yang pasti, sambung Tjahyo Kumolo, setiap partai akan mengajukan kader terbaiknya untuk menjadi capres-cawapres maupun menterinyaDan itu akan lebih baik jika didukung oleh parpol-parpol yang memiliki kekuatan di parlemenSehingga, pemerintahan yang terbentuk pun akan menjadi kuat karena didukung oleh parlemen yang kuat.
Menyinggung kondisi ekonomi sekarang ini, Taufik Kiemas menyebutkan selama Indonesia terus melakukan impor dan tidak mempunyai industri dan pabrik sendiri, sehingga negeri ini akan terus mengalami krisisPadahal, posisi Indonesia berada antara Cina dan India yang berpenduduk hampir dua setengah milyar jiwaJumlah penduduk ketiga negara itu merupakan pangsa besar yang sangat besar di dunia.
Oleh sebab itu lanjut Taufik, kalau Indonesia terus mengekspor bahan mentah dan impor kebutuhan pokok secara terus-menerus, maka selamanya akan bangkrut"Bung Karno sudah mengingatkan ituTapi, tidak pernah dilakukan oleh pemerintahKonsekuensinya APBN 2009 sebesar Rp 1.125 triliun semuanya dari ekspor bahan mentahItulah yang harus dirubah, agar kita tidak mengalami krisis," sarannya Taufik.(eyd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tahan Enam Pegawai Depnakertrans


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler