Koalisi Majapahit Tak Kunjung Daftarkan Calon, Ternyata...

Rabu, 29 Juli 2015 – 11:11 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - HINGGA kemarin, Koalisi Majapahit belum solid menentukan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya. Bahkan, orang-orang yang mendaftar ke koalisi partai itu malah dikabarkan jalan sendiri-sendiri dan saling klaim dukungan.

Munculnya polemik itu tidak lepas dari rekomendasi hasil verifikasi bersama yang memunculkan empat calon wali kota dan empat calon wakil wali kota. Nah, semua orang yang merasa mendapatkan rekomendasi dari Koalisi Majapahit itu langsung bergerak ke pengurus partai di level pusat untuk berebut rekomendasi DPP.

BACA JUGA: DPC PDIP Surabaya Ancam KPU

Pertarungan itu diperparah dengan munculnya kabar rekomendasi awal yang dikeluarkan PKB. Syamsul Arifin yang merasa mendapatkan rekomendasi itu langsung menyodorkan namanya kepada pengurus Koalisi Majapahit. Padahal, pengurus di level kota belum berembuk dengan pengurus pusat.

Permasalahan itu berlanjut sampai rapat Senin malam (27/7) atau sebelum hari pendaftaran. Partai saling ngotot untuk bisa mendapatkan kursi sebagai pengusung wali kota.

BACA JUGA: Golkar Untung-untungan di 43 Daerah

Ketua Tim Kerja Koalisi Majapahit A.H. Thony tidak menampik soal perseteruan di dalam koalisi yang dideklarasikan pada 29 Juni itu. Namun, dia mengklaim bahwa sejauh ini koalisi masih tetap solid. Itu dibuktikan dengan koalisi yang masih satu suara hingga sekarang. "Lihat saja buktinya. Sampai sekarang tetap belum ada yang maju," ungkap dia.

Meski demikian, para bakal calon yang maju lewat koalisi malah saling klaim dukungan. 

BACA JUGA: Tutup, Nggak Ada yang Berani Lawan Bu Risma, Akhirnya Diperpanjang

Sukoto misalnya. Dia mengaku mendapatkan lampu hijau dari pengurus Gerindra. Selain itu, partai lain yang akan bergabung adalah Demokrat, Golkar, PAN, dan PKS. "Ya memang minus PKB. Mereka punya calon sendiri kan," kata Sukoto.

Siang hingga petang kemarin, Sukoto mengaku terus memantau situasi di sekitar KPU Surabaya. Dia khawatir bila tiba-tiba ada pasangan yang daftar ke KPU. Dia akan siap pula untuk mendaftar. Semua persyaratan yang dia butuhkan sudah dikantongi. "Rekomendasi nanti bisa di fax dulu. Baru pada saat perbaikan berkas nanti kami susulkan," ujar dia. 

Dhimam Abror juga mengaku sudah mendapatkan persetujuan dari dua partai, yakni Demokrat dan PKS. Dia mengaku terus menjalin komunikasi dengan petinggi partai di level pusat dan Koalisi Majapahit. Abror berharap soliditas koalisi masih terus terjaga. "Kebetulan nama saya di urutan teratas yang direkomendasikan oleh Koalisi Majapahit," imbuhnya.

Sementara itu, Syamsul Arifin menuturkan bahwa hingga kemarin dia belum mendapatkan pasangan. Sempat muncul kabar kalau Syamsul akan dipasangkan dengan kader partai Hanura Warsito. Tapi, Syamsul membantah kabar itu. "Iya saya dengar itu. dengan siapapun saya mau. Tapi ini belum kok," ujar dia.

Dia mengaku sedang menjalin komunikasi dengan partai koalisi majapahit. Dia berharap tidak sampai ada politik transaksional dalam perkara pilwali tahun ini. (jun/mas/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Pemilihan Bupati Wonogiri, Kader PKS Mengaku Ikhlas Tanggalkan Jabatan di DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler