JAKARTA - Kesepakatan parliamentary threshold (PT) sebesar tiga persen, membuat sepuluh partai non parlemen ketar-ketirSebagai solusi, mereka bertekat berkoalisi membentuk partai baru dengan nama Partai Persatuan Nasional (PPN)
BACA JUGA: Roy Suryo Dijewer Ketua Fraksi
Pada pemilu 2014 depan, mereka memasang target merengkuh suara nasional sepuluh persen.Pengusung penggabungan partai-partai gurem tersebut, digagas oleh Partai Persatuan Daerah (PPD)
BACA JUGA: RUU Keimigrasian Dianggap Janggal
Partai-partai yang ikut gabung selanjutnya adalah Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), dan Partai Matahari Bangsa (PMB).
Ditemui setelah Rapimnas PPD di Jakarta kemarin (5/4), Ketua Umum PPD Oesman Sapta menjelaskan forum tersebut merupakan titik awal PPD menjalankan rencana penggabungan sepuluh partai
BACA JUGA: Agung Sarankan Proyek Gedung Baru DPR Dievaluasi
"Jujur, tidak mungkin bisa berdiri sendiri-sendiri," kata dia.Terkait mekanisme penetapan ketua umum PPN, Oesman menjelaskan akan dibahas setelah partai baru tersebut terbentukBisa jadi, sebagai pelopor PPD memiliki kans lebih besar untuk menjadi nahkoda PPNOpsi lainnya adalah, pemimpin PPN adalah partai-partai anggota yang memiliki wakil di DPRD terbanya"Tapi ini masih tidak harus," sanggahnyaSementara untuk lambang partai baru nanti, diperkirakan bakal menggunakan lambang payung.
Dia mengkalkulasi, jika dalam pemilu sebelumnya masing-masing partai tadi memperoleh satu persen suara, dalam pemilu 2014 nanti PPN berpeluang mendulang sepuluh persen suara"Kita tidak muluk-muluk, seluruh partai yang gabung harus mempertahankan suara masing-masing," tandasnya.
Untuk kontrak politik dari masing-masing partai, Oesman mengatakan sedang dirancangYang pasti, Oesman mengatakan jika partai baru nanti adalah satu kesatuan"Sepuluh untuk satu, dan satu untuk sepuluh," tadasnya.
Selain pertimbangan lolos PT, penggabungan partai-partai non parlemen itu didasarkan beberapa sebabDiantaranya, menampung ketidakpercayaan masyarakat terhadap parpol-parpol yang sekarang bercokol di DPRSikap masyarakat tersebut, dinilai menjadi kekuatan publik alternatif"Kami tetap mengusung Pancasila, UUD 1945 dan nasionalisme," papar Oesman.
Pada kesempatan kemarin, delegasi dari partai-partai lainnya tampak mengikuti rapimnasDiantaranya adalah Ketua Umum PNBK Eros Djarot, Ketua Umum PPDI Sukarlan, Sekjen Partai Pelopor Ristiyanto, dan Ketua Umum PIS Budiyanto Darmastono(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes, Anggota DPR Kembalikan Kartu Kredit Citibank
Redaktur : Tim Redaksi