jpnn.com - MALANG - Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini sudah ada 10 parpol peserta pemilu yang membuka komunikasi dengan partainya untuk penjajakan koalisi.
"Dengan Golkar pernah beberapa kali, Demokrat saya sudah makan siang langsung dengan Pak Syarief Hasan (Ketum Harian Partai Demokrat), partai Islam Pak Yusril sudah pernah datang. Yang lain juga sudah," kata Tjahjo kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3) malam.
BACA JUGA: Ulama Jatim Melempem Penegakan Antikorupsi
Namun, Tjahjo membantah adanya pembicaraan tentang koalisi maupun calon wakil presiden pendamping Jokowi dengan partai-partai itu.
"Baru penjajakan, kita cuma tanya jawab saja. Komunikasi politik lah," ungkapnya.
BACA JUGA: TNI AD Klaim MBT Aman
Menurut Tjahjo, masalah koalisi baru dibicarakan setelah pemungutan suara pemilu legislatif tanggal 9 April mendatang. Saat ini, PDIP bersama Jokowi masih merumuskan syarat-syarat bagi partai yang ingin bergabung pada Pemilu presiden nanti.
Hal ini, lanjutnya, dilakukan agar koalisi yang tercipta nantinya solid dan sepenuhnya berada di belakang pemerintah. Masih menurut Tjahjo, Jokowi tidak ingin mengulang kesalahan yang dibuat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menggalang koalisi.
BACA JUGA: Bertemu SBY, Anak Satinah Plong
"Berdasarkan pengalaman kita, 10 tahun terakhir koalisi Sekretariat Gabungan (setgab) justru mengganggu jalannya pemerintahan," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi tak Mau Sembarangan Bagi-bagi Kursi Menteri
Redaktur : Tim Redaksi