jpnn.com, JAKARTA - Dosen Fakultas Ilmu Sosial & Politik (FISIP) Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal A Budiyono menyebut tim kecil di Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP berperan penting mencari kesepakatan antara Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Zainal, tim kecil itu pula yang membuat KPP bersepakat mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024, sekaligus mendahului partai-partai lain yang juga telah membentuk koalisi.
BACA JUGA: Koalisi Masih Cair, tetapi Anies Baswedan seperti Sudah Unggul 2 Langkah di Depan
“Rahasianya ada di tim kecil KPP. Sejauh ini mereka bergerak aktif dan selalu terhubung,” ujar Zainal melalui layanan pesan, Selasa (28/3).
Sejumlah kalangan sempat memperkirakan koalisi parpol pendukung Anies Baswedan bakal bubar di tengah jalan.
BACA JUGA: Anies dan Keikhlasan Koalisi Perubahan
Namun, justru KPP yang akhirnya bersepakat mengusung Anies sekaligus memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
Zainal menegaskan peran tim kecil yang memuluskan pembicaraan menuju kesepakatan koalisi itu tidak bisa dikesampingkan.
BACA JUGA: Simulasi Pasangan Pilpres Versi Charta Politika: Ganjar-Prabowo Bisa Menang 1 Putaran
Tim kecil KPP juga dikenal dengan sebutan Tim Delapan. Tim itu terdiri atas enam orang perwakilan parpol anggota KPP dan dua orang kepercayaan Anies.
Baik NasDem, Demokrat, maupun PKS masing-masing menempatkan dua orang mereka di dalam tim kecil tersebut.
“Dari beberapa informasi yang saya dapatkan, anggota tim kecil bertemu setiap minggu sejak pertengahan 2022 sampai sekarang untuk merajut jalan menuju koalisi,” tutur Zainal.
Pendiri Developing Countries Studies Center (DCSC) Asia itu mengatakan tidak mudah bagi ketiga parpol anggota KPP mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam Piagam Kerja Sama Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.
Menurut Zainal, sempat ada ketegangan antarelite ketiga parpol tersebut sebelum kesepakatan itu diteken.
“Menariknya, meski adu argumen terjadi antar-petinggi partai, pada saat yang sama tim kecil aktif berkomunikasi seolah tidak terpengaruh dinamika di level elite,” ulasan Zainal.
Mantan asisten staf khusus kepresidenan itu menuturkan memang komposisi tim kecil KPP tidak diisi nama-nama yang kondang di media.
Namun, tim itu merupakan kombinasi para pemikir, administrator partai, plus orang kepercayaan ketua umpum parpol masing-masing anggota KPP.
“Ini penting karena keputusan terakhir koalisi tetap di tangan para ketua umum,” tutur Zainal.(jpnn.com)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat-NasDem-PKS Resmi Tandatangani Piagam Koalisi, Berikut Isinya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi