Kobaran Api Merapi Tinggal Tiga Lokasi

Minggu, 02 November 2014 – 08:07 WIB
Asap putih terlihat di lereng Gunung Merapi, sebelah barat Banyuwangi, Sabtu (1/11). Foto: Taufik Ferdiansyah/Radar Banyuwangi/JPNN

jpnn.com - BANYUWANGI – Kebakaran hutan di kawasan Gunung Merapi, Banyuwangi, masih berlanjut. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, di antara lima titik api yang membakar hutan di gunung yang berada dalam satu kawasan dengan Gunung Ijen tersebut, hingga Sabtu pagi (1/11) ada tiga titik api yang tersisa.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram menyatakan, meski tiga titik api itu masih menyala, skalanya mulai mengecil.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Gaji Ibu Susi untuk Asuransi Nelayan

"Berdasar laporan yang masuk ke BPBD sampai pagi tadi (kemarin), dari lima titik api, kini tinggal tiga titik api. Itu pun sudah mulai mengecil,’’ ujarnya kemarin.

Menurut dia, karena topografi hutan yang terbakar berupa lereng terjal, pihaknya sulit melakukan mapping lokasi untuk mengetahui secara pasti luas hutan yang terbakar. Hanya, berdasar pengamatan visual, hutan yang terbakar kali ini diprediksi tidak sampai 50 hektare (ha).

BACA JUGA: Pamit Hendak Pulang Kampung Sebelum Tewas Gantung Diri

BPBD, kata Eka, sulit mengidentifikasi penyebab pasti kebakaran hutan di kawasan Gunung Merapi itu. Dia menyebutkan, percikan api bisa berasal dari gesekan dahan pohon atau bisa juga karena ulah manusia.

"Kita tidak bisa melakukan uji forensik untuk mengetahui penyebab pastinya. Namun, alam tidak akan membakar dirinya sendiri,’’ ucapnya.

BACA JUGA: Semen Langka di Simeulue Sudah Seminggu

Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Kusiyadi mengatakan hal senada. Menurut dia, berdasar pengamatan secara visual, kebakaran yang melanda kawasan Gunung Merapi kemarin jauh lebih kecil dibandingkan dengan Kamis malam (30/10).

’’Selain mulai mengecil, titik apinya kian menjauh dari permukiman warga,’’ tuturnya.

Sebelumnya, warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Giri, dan sekitarnya gempar. Kamis malam (30/10) mereka dikejutkan dengan kobaran api yang melahap hutan kawasan pegunungan di sebelah barat Kota Banyuwangi itu. Lantaran jelasnya kobaran si jago merah, warga pun bergerombol di sejumlah titik untuk melihatnya.

Kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran gunung tersebut terlihat di kawasan Pantai Boom; Perumahan Graha Blambangan, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah; dan Perumahan Villa Bukit Mas, Kelurahan/Kecamatan Giri. Beberapa pengguna jalan yang melintas di Jalan M.H. Thamrin menepi untuk menyaksikan kebakaran itu.

Respons warga yang tinggal di wilayah yang lebih dekat dengan lokasi kebakaran justru agak berbeda. Warga Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, terlihat lebih kalem. Menurut warga, kebakaran hutan tersebut sebenarnya terjadi sejak Rabu (29/10).

’’Pada musim kemarau memang sering terjadi kebakaran hutan. Sampai sejauh ini, dampak kebakaran tidak mengganggu warga (Desa Gombengsari),’’ kata salah seorang warga Desa Gombengsari.

Sementara itu, Kusiyadi mengungkapkan, kebakaran hutan kali ini terjadi di kawasan dataran tinggi Ijen, tepatnya di Gunung Merapi.

’’Memang ada titik api (Kamis malam lalu) di kawasan Gunung Merapi,’’ jelasnya.

BPBD telah berkoordinasi dengan lintas elemen terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perum Perhutani, PT Perkebunan Kaliklatak, dan camat Kalipuro. Kusiyadi menuturkan, berdasar konfirmasi petugas yang mengecek lokasi, permukiman terdekat dengan lokasi kebakaran berada di wilayah Desa Gombengsari. Tetapi, jarak permukiman dan titik api mencapai puluhan kilometer (km). Meski begitu, BPBD tetap menyiagakan petugas dan alat pemadam. Petugas akan diterjunkan jika lokasi kebakaran dapat dijangkau. (sgt/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Ganja 63 Kilogram, Mahasiswa Aceh Ditangkap di Jambi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler