Kok Bisa Pengantin Siantar Naik Helikopter Polda Sumut?

Sabtu, 03 Maret 2018 – 15:18 WIB
Pasangan pengantin turun dari helikopter polisi. Foto: YouTube

jpnn.com, MEDAN - Polda Sumatera Utara telah membentuk tim untuk mengusut dugaan penggunaan helikopter dinas Polri untuk pasangan pengantin di Pematangsiantar.

Sebelumnya, beredar video amatir yang menunjukkan sepasang pengantin diantar helikopter yang diduga milik Polda Sumut, mendarat di Lapangan Udara Adam Malik, Pematangsiantar, Minggu (25/2).

BACA JUGA: Terlibat Jaringan Narkoba, Oknum Kapolsek di Nisel Ditangkap

Sejumlah orang berpakaian jas dan gaun kebaya terlihat ramai menyambut pengantin yang berada dalam helikopter. Bahkan, empat orang langsung membentangkan karpet merah untuk pengantin meskipun baling-baling helikopter belum berhenti.

Tak berapa lama, helikopter mendarat. Sepasang pengantin berinisial F dan T, sesuai dengan nama yang ditempel pada bagian ekor helikopter itu turun.

BACA JUGA: Simak, Ini Saran Polda Sumut kepada Para Pengguna SIM Palsu

Mereka lalu berjalan menuju karpet merah. Kedatangan mereka disambut puluhan motor gede dan mobil mewah yang membawa pengantin ke lokasi resepsi dengan pengawalan polisi. Akibatnya, pengguna jalan harus berhenti menunggu iring-iringan pengantin lewat.

Nah, Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw pun angkat bicara. Dia mengungkap, ada indikasi pelanggaran prosedur.

BACA JUGA: Tiga Personel Brimob Penembak Penyerang Mapolda Sumut Dapat Penghargaan

"Fakta dimaksud memang memiliki indikasi yang kuat namun kami belum melaksanakan langkah lanjut, seperti pemeriksaan para pihak. Laporannya bahwa hari Minggu (lalu) ada heli yang digunakan di Siantar dalam rangka membantu proses penikahan itu,” kata Paulus Jumat (2/3) sore.

Mantan Kapolda Papua ini menyebutkan, laporan atas hasil klarifikasi tersebut akan langsung disampaikan kepada pimpinan mereka di Mabes Polri.

“Kami akan menunggu arahan apakah penyelidikan dari kasus ini akan dilakukan oleh Mabes Polri atau tetap ditugaskan untuk diselesaikan oleh Polda Sumut,” tutur Paulus.

Secara umum, menurutnya, penggunaan helikopter dinas Polri untuk agenda-agenda seperti pernikahan ini merupakan pelanggaran terhadap prosedur.

“Tentang prosedur, itu unprosedur sehingga pertanggungjawabannya akan kami minta pada personel yang membawahi sarana kepolisian itu,” ucapnya. (fir/pojoksumut)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditemukan Ratusan Buku Doktrin Paham Radikal untuk Anak, Kalimatnya Ngeri


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler