jpnn.com - CIMAHI - Dugaan rekayasa identitas mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), muncul di Balai Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jawa Barat, Cimahi, Senin (1/2) kemarin.
Korban Gafatar asal Bekasi, Arif Pranowo mengungkapkan, saat pengisian identitas di kampung halamannya, dia merasa kaget karena usai dilakukan pemotretan oleh petugas, ada dugaan rekayasa dengan merubahnya berpakaian narapidana.
BACA JUGA: Makin Membahayakan, Ratusan Warga Kena Demam Berdarah
Hal ini tentu saja membuat korban Gafatar merasa keberatan atas ulah oknum petugas yang tidak bertanggung jawab. “Kami tentu saja kaget ketika foto kami berubah menggunakan pakaian napi, padahal kami bukan tahanan atau narapidana,” ungkap Arif, seperti dikutip dari Bandung Ekspres, Selasa (2/2).
Menurut dia, dirinya bersama warga lain merasa tidak melakukan perbuatan kriminal, sehingga tidak etis jika ada upaya rekayasa dari oknum-oknum tertentu. Pihaknya meminta agar perbuatan oknum petugas tersebut diusut secara tuntas.
BACA JUGA: Saya Menantang Para Polwan yang Cantik untuk...
"Kami tidak melakukan tindakan hukum positif, kenapa hal ini bisa terjadi, karenanya kami meminta agar dilakukan pengusutan secara tuntas atas kejadian tersebut kami memiliki bukti-bukti atas kejadian tersebut,” jelasnya.
Saat dikonfirmasi usai pengucapan sahadat korban Gafatar Jawa Barat, Kepala Biro Pemberdayaan Sosial Dasar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Riadi SKM mengaku kaget adanya kejadian tersebut, karena hal tersebut meripakan bentuik intimidasi kepada yang bersangkutan. “Hal itu tidak boleh terjadi, kami mengucapkan terimakasih adanya info tersebut dan akan melakukan penelusuran di lapangan,” katanya kepada para wartawan. (bun/adk/jpnn)
BACA JUGA: Proyek Tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi Ditarget Kelar 2017
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Kebutuhan Makin Melambung, Inflasi Naik
Redaktur : Tim Redaksi