jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengusung duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat untuk pilkada DKI Jakarta. Keputusan itu memupus harapan para pendukung Tri Rismaharini yang menginginkan wali kota Surabaya yang juga kader PDIP itu untuk memimpin DKI Jakarta.
Lantas, mengapa PDIP tak mengusung Risma? Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sudah menempatkan kadernya sebagai pendamping gubernur DKI yang lebih beken dengan sapaan Ahok itu.
BACA JUGA: Siang Nanti Megawati akan Mengantar Ahok-Djarot ke KPU DKI
"Pak Djarot kan juga sebagai kader PDIP," ujar Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (20/9) malam.
Saat disinggung alasan PDIP tidak mengusung Djarot sebagai calon gubernur, Hasto beralasan, posisi gubernur atau wakil gubernur sama saja. Pasalnya, dua jabatan itu saling berpengaruh satu sama lain terhadap masyarakat di DKI Jakarta.
BACA JUGA: Pilkada di Daerah Ini Masuk Daftar Kuning
Apalagi, kata dia, duet Ahok-Djarot sangat diinginkan oleh mayoritas masyarakat DKI Jakarta. "Ini sebagai satu kesatuan kepemimpinan, gubernur tidak bisa jalan sendiri tanpa wakil gubernur," katanya.(cr2/JPG)
BACA JUGA: Pengulangan Pertarungan Pilkada 2012
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN dan Hanura Ikut Gabung
Redaktur : Tim Redaksi