Kok Rekonstruksi Kasus John Kei digelar di Markas Polda Metro Jaya?

Senin, 06 Juli 2020 – 13:22 WIB
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus perusakan dan pembunuhan yang diduga lakukan John Kei serta anak buahnya pada Senin (6/7).

Dalam rekonstruksi kali ini, digelar di satu tempat yakni Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Anak Buah John Kei Banyak Banget, yang Resah Telepon Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, mereka sengaja menggelar rekonstruksi di Polda Metro Jaya agar tidak jadi tontonan warga.

Selain itu, ini juga untuk keselamatan para tersangka yang hadir dalam rekonstruksi tersebut.

BACA JUGA: Perkembangan Kasus John Kei terkait Rencana Pengajuan Penangguhan Penahanan

“Jadi, untuk menghindari keramaian, rekonstruksi Duri Kosambi akan dilakukan di Polda Metro Jaya," kata Yusri kepada wartawan, Senin.

Yusri menambahkan, pihaknya akan menghadirkan tersangka utama, John Kei.

BACA JUGA: SK Pembebasan Bersyarat John Kei Dicabut Sementara

Selain itu, sebanyak 38 anak buah John lainnya akan diikutkan dalam rekonstruksi tersebut.

"Insyaallah (John Kei hadir), kami akan upayakan dan lihat situasinya," tambah Yusri.

Dari informasi dihimpun, rekonstruksi itu akan dimulai di depan Gedung Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Metro Jaya.

Kemudian, polisi akan menggelar rekontruksi di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di Arcici Cempaka Putih, Tytyan Indah Utama X Bekasi, dan Kelapa Gading.

Sebelumnya, pada 24 Juni 2020 Polda Metro Jaya sempat menggelar kegiatan rekonstruksi kasus pembunuhan dan perusakan oleh kelompok John Kei. Rekontruksi berlangsung Polda Metro Jaya, Jakarta Barat, dan di Tangerang.

Dalam rekontruksi itu, John Kei tidak dihadirkan oleh polisi. Adegan yang memerankan sosok John Kei digantikan oleh peran pengganti.

Diketahui, John Kei dan anak buahnya ditangkap atas kasus keributan yang diwarnai penembakan di kediaman Nus Kei pada Minggu (21/6) 2020 sekitar pukul 12.30. Konon, aksi penyerangan itu didorong rasa sakit hati John kepada pamannya tersebut, karena masalah pembagian uang hasil penjualan tanah di Ambon.

Akibat penyerangan itu, satpam dan pengendara ojek online di kompleks itu terluka.

Sementara dari pihak Nus Kei, satu orang anak buah Nus yang bernama Yustus Corwing Rahakbau tewas terkena luka bacok. (cuy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler