jpnn.com - JAKARTA - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno membantah adanya penyediaan pesawat Sukhoi untuk pengamanan pelaksanaan eksekusi mati narapidana kasus narkoba gelombang dua. Padahal, sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pihaknya mengerahkan tiga Sukhoi di Bandara Ngurah Rai untuk turut mengamankan eksekusi dua terpidana mati sindikat Bali Nine.
"Itu pengamanan wilayah biasa. Tidak ada kaitannya dengan yang lain-lain. Biasa TNI AU dan TNI AL latihan," ujar Tedjo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (24/2).
BACA JUGA: Tengah Malam, KKP Gagalkan Penyelundupan 7.700 Kepiting Bertelur
"Ini hanya pengamanan tidak ada hubungannya itu (eksekusi duo Bali Nine)," sambung Tedjo lagi.
Tedjo dalam hal ini juga memastikan bahwa pelaksanaan eksekusi hukuman mati akan tetap dilaksanakan meski banyak protes dari negara tetangga.
BACA JUGA: Tersangka Korupsi Ajukan Praperadilan, Ini Respon Istana
Hanya saja Tedjo belum mengungkap waktu pelaksanaan eksekusi tersebut.
Soal teknis pelaksanaan eksekusi, kata dia, hanya Kejaksaan Agung yang mengatur. Sejauh ini, ia mengaku belum berkoordinasi lagi mengenai eksekusi tersebut dengan Jaksa Agung Prasetyo.
BACA JUGA: Istana Belum Sikapi Plt Pimpinan KPK yang Mengidap Kanker
"Ini sudah hukum yang berlaku di Indonesia jadi kami dan kita semua berharap agar negara lain hormati hukum yang berlaku di Indonesia," tegas Tedjo. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Susi Ingin Bangun Akuarium Keliling
Redaktur : Tim Redaksi