jpnn.com, JAKARTA - Jaringan klinik digital Klinik Pintar menjalin kerjasama dengan PT Diagnos Laboratorium Tbk. (DGNS) untuk meluncurkan fasilitas laboratorium di mitra kliniknya.
Inisiatif tersebut berangkat dari perhatian Klinik Pintar terhadap masalah mendasar yang dialami oleh banyak klinik kesehatan swasta di Indonesia saat ini, yakni kurangnya kelengkapan layanan kesehatan dasar (primary care), misalnya fasilitas pengambilan sampel dan laboratorium klinis.
BACA JUGA: Grand Opening Klinik Utama JLA Indonesia, Hadirkan Pelayanan Kesehatan Dengan Sepenuh Hati
Melalui adanya laboratorium di dalam klinik rekanan, pasien tidak perlu lagi tes dan mengambil hasil di lokasi yang berbeda.
Seluruh proses mulai dari konsultasi, tes, pemeriksaan, maupun rujukan ke dokter spesialis bisa berjalan dengan efisien.
BACA JUGA: Laboratorium Klinik Cito Buka Layanan Pemeriksaan Farmakogenomik, Sebegini Biayanya
Melalui platform digital Klinik Pintar, hasil tes laboratorium bisa langsung terintegrasi dengan data Rekam Medis yang ada di klinik sehingga pasien bisa langsung menerima hasil lab secara digital, bersamaan dengan resume medisnya.
Chief Medical Officer Klinik Pintar dr. Eko Nugroho, MPH menyebut kerja sama ini merupakan bagian dari misi perusahaan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia melalui pemberdayaan klinik.
BACA JUGA: Klinik Pintar Dukung Digitalisasi Layanan Kesehatan Primer
“Pengadaan laboratorium adalah bagian dari upaya kami membangun lebih banyak Klinik Berdaya. Inisiatif ini juga sejalan dengan misi pemerintah yang ke depannya akan lebih fokus meningkatkan alokasi anggaran kepada penguatan primary care di Indonesia,” jelas pria yang akrab disapa Bimo ini.
Direktur Operasional & Marketing Diagnos Dilly Dwiasri memaparkan Diagnos memiliki layanan laboratorium dan patologi yang lengkap. Laboratorium di Klinik Pintar bisa melayani berbagai kebutuhan tes seperti Hematologi, Fungsi Hati, Fungsi Ginjal, Lipid, Diabetes, Infeksi, Hepatitis, dan Urin.
“Kehadiran lab Diagnos di Klinik Pintar merupakan bentuk dukungan Diagnos yang konsisten dalam mendukung kemajuan kesehatan primer. Ditambah lagi, kami memberikan full support tidak hanya melalui penyediaan alat dan teknologi laboratorium paling modern, namun juga pengelolaan SDM dan operasional lab. Layanan ini pun bisa diakses di klinik maupun melalui pengambilan sampel di rumah (home service), ” tutur Dilly.
dr. Eko Nugroho, MPH menambahkan, selain menjadikan klinik mitra sebagai pusat pemeriksaan lewat adanya laboratorium, Klinik Pintar juga memberikan pilihan bagi mitra klinik untuk menyediakan layanan laboratorium melalui Sampling Corner.
“Karena tidak semua punya kebutuhan yang sama untuk pengadaan laboratorium yang lengkap, kami menawarkan opsi bagi pemilik klinik untuk membuka sampling corner yang nantinya akan terintegrasi dengan ekosistem laboratorium sehingga pasien tetap bisa dilayani dengan cepat dan efisien. Saat ini, layanan laboratorium Klinik Pintar bersama Diagnos dapat diakses masyarakat Kota Bekasi. Ke depannya, Klinik Pintar akan menambah layanan laboratorium klinik di kota-kota besar lainnya,” tambah dr. Eko.
dr. Sumiyati selaku Pemilik Klinik Permata Bunda Bekasi menyatakan pihaknya mengapresiasi inisiatif Klinik Pintar untuk menyediakan layanan laboratorium di kliniknya.
“Sebelum adanya laboratorium ini, kami harus mengirimkan sample lab ke tempat vendor yang letaknya jauh. Kini dengan adanya Laboratorium Diagnos di tempat kami, layanan kesehatan primer jadi semakin lengkap, dan tentunya akan membantu peningkatan mutu pelayanan kami, yang menjadi salah satu penentu dalam sistem akreditasi klinik.” ujar dr. Sumiyati.
Saat ini, mitra Klinik Pintar berjumlah lebih dari 180 mitra dan tersebar di lebih dari 60 kota di Indonesia.
Guna mengoptimalkan manfaat pada mitranya, Klinik Pintar terus mengembangkan bisnis para mitra klinik melalui berbagai layanan seperti laboratorium, layanan preventif, dukungan pengadaan rantai pasok obat dan alkes, serta digitalisasi operasional melalui Klinik OS (Operating System).
Dengan demikian, layanan kesehatan primer di Indonesia akan lebih kuat melalui berbagai program pemberdayaan klinik. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif