jpnn.com, JAKARTA - Desainer fesyen adat Indonesia Merdi Sihombing kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang bergengsi, Melbourne Fashion Festival 2024.
Untuk kedua kalinya, Merdi Sihombing dipercaya untuk tampil dalam Global Indigenous Runway bagian dari PayPal - Melbourne Fashion Festival yang kali ini bertempat di Melbourne Museum di Australia.
BACA JUGA: Tingkatkan Kompetensi Nasabah, PNM Berikan Gelar Batik Ecoprint
Merdi menampilkan koleksi terbarunya mengangkat motif Batik & Purun yang merupakan hasil kolaborasi unik antara dia dan pembatik terkemuka dari Banyuwangi.
Motif-motif batik baru ini dibuat dengan memadukan kekhasan Batik Banyuwangi dengan teknik pewarnaan alami dari tumbuhan endemik di daerah tersebut.
BACA JUGA: Juragan Daster Batik Berikan Tips Jitu Jual Ribuan Produk Secara Digital
“Motif-motif koleksi saya di gelaran tahun ini adalah pengembangan dari motif-motif yang secara tradisi telah dikenal dalam khasanah batik di Banyuwangi. Saya melakukan terobosan untuk menciptakan efek tiga dimensi yang memukau," ungkap Merdi dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (27/3).
Merdi mengaku menggunakan trik perpaduan antara kain tenun hasil dari alat tenun ATBM Dobby, yang lalu dibatik dan diberi sulaman indah di beberapa bagian.
"Garis-garis desain koleksi saya kali ini bernuansa tailoring sehingga terlihat chic and elegant. Sentuhan feminine ditambahkan melalu kerah ruffles atau syal berwarna senada," ucap Merdi.
Selain menjadi sorotan dengan koleksi terbarunya, Merdi Sihombing juga memukau para penonton dengan penampilan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka dalam irama keroncong.
Penampilan ini menambah kegemilangan Merdi setelah selang dua hari sebelumnya mendapatkan penghargaan melalui filmnya yang berjudul "Purun" dalam acara 2024 PayPal Melbourne Fashion Festival-Fashion Film Awards.
Film ini disutradarai oleh Ignatius Raditya Bhramanta dan skenario oleh Pangesti Boedhiman.
Merdi Sihombing menyatakan harapannya bahwa koleksi batik dan filmnya dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan teknik kerajinan tradisional Indonesia kepada dunia, sekaligus juga kekayaan wastra sebagai bagian dari fashion Indonesia.
“Memadukan fashion dan fashion movie adalah sebuah terobosan baru bagi dunia fesyen Indonesia. Suatu kebanggaan bisa mengharumkan nama Indonesia di ajang bergensi ini. Ke depannya saya akan – MFF dilakukan setahun sekali selama dua pekan di Royal Exhibition Melbourne, yang letaknya berdekat dengan Melbourne Museum,” ungkap pemilik akun @merdisihombingofficial itu.
Karya-karya Merdi Sihombing juga mendapat apresiasi dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Dikti Hilmar Farid.
Hilmar mengajak seluruh pihak untuk memelihara warisan budaya melalui berbagai medium, termasuk fesyen.
"Mode adat bukan sekadar pakaian, melainkan narasi yang hidup dari kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Karya-karya desainer seperti Merdi Sihombing adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu yang kaya dengan masa depan yang berkelanjutan, memperkaya dialog global tentang identitas dan keberlanjutan," ujar Hilmar Farid.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul