jpnn.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mendorong nasabahnya mendapatkan pelatihan agar meningkatkan kompetensi sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pemimping Cabang PNM Solo Ananto Seno mengatakan acara itu dihadiri oleh 12 nasabah PNM Mekaar dari berbagai daerah.
BACA JUGA: PNM Gelar CICI ROSA untuk Nasabah di 62 Cabang
Mereka melaksanakan kegiatan pada kegiatan studi banding untuk meningkatkan edukasi dan ilmu baru kepada nasabah dalam dunia Batik Ecoprint di Galery batik puspita mekar, Laweyan, Solo pada 20-21 Februari 2024.
Batik Ecoprint adalah salah satu jenis batik yang menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanin atau warna daun, akar atau batang yang diaplikasikan pada kain, setelah itu kain tersebut direbus.
BACA JUGA: Awal 2024 PNM Salurkan Pembiayaan Capai Rp 12,5 Triliun
"Singkatnya batik Ecoprint adalah batik yang di mana cara pembuatannya membatik dengan menjiplak daun yang kemudian direbus," ucap Ananto dikutip di Jakarta, Senin (25/3).
Menurutnya, kegiatan pelatihan ini sejalan dengan tiga modal yang diberikan PNM kepada nasabahnya, yaitu modal finansial yang diberikan melalui pembiayaan kepada nasabah PNM Mekaar.
Kemudian, modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah.
Tak lupa, kata Ananto, modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan/studi banding, serta berbagi info dan pengalaman.
“Alhamdulillah, Masyaallah luar biasa PNM. Itulah ucapan yang tepat atas terselenggaranya studi banding di solo yang diikuti oleh nasabah PNM Mekaar dari berbagai pelosok Indonesia," ucap Ananto.
Menurutnya, sebagai tuan rumah, PNM Solo sangat senang dan bangga sebagai bagian dari kegiatan tersebut.
Kegiatan studi banding merupakan wujud komitmen PNM sebagai lembaga pemberdayaan UMKM yang tidak hanya memberikan modal uang tetapi juga modal intelektual dan modal jaringan/sosial.
Dia menyebut antusiasme yang ditunjukan nara sumber serta peserta menghapus rasa lelah peserta dan penyelenggara.
"Semoga ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan didaerah masing masing peserta dan yang paling penting lagi adalah meningkatkan jejaring antar peserta dan narasumber. Terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, semoga semakin banyak nasabah PNM Mekaar yang dapat kami bantu lewat program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU)," ujar Ananto.
PNM melalui program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha) dengan tema #CariTauLangkahBaru telah melakukan program studi banding sejak 2022, sudah ada sekitar 200 lebih nasabah yang mendapatkan pembekalan khusus untuk sektor usahanya masing-masing.
Iryanti Setiyono salah satu nasabah yang mengikuti pelatihan menuturkan sebelum pelatihan dia masih belajar tentang bahan pewarnaan untuk batik tulis dan ecoprint selama pelatihan saya di ajarkan ilmu tentang bagaimana perbandingan bahan pewarna yang baik dan bagaimana cara pembuatan ecoprint yang baik dan benar.
"Setelah pelatihan saya sudah memulai untuk mengaplikasikan ilmu yang di dapat pasca studi banding kemarin dan berniat untuk mengembangkan usaha dengan mengombinasikan ecoprint dan batik tulis agar lebih bervariasi serta menambah daya tarik konsumen," ungkap Iryanti.
PNM merupakan lembaga pembiayaan dan pendampingan perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro.
PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. PNM kini sudah ada 15,2 juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul