Koleksi Museum Nasional Raib, Pemerintah Dinilai Lalai

Jumat, 13 September 2013 – 11:34 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Rohmani menyatakan, hilangnya empat koleksi emas peninggalan abad 10 Masehi di Museum Nasional, Jakarta, menjadi tanggung jawab pemerintah. Menurut dia, kasus pencurian itu bisa terjadi karena pemerintah lalai dalam menjaga keamanan benda bersejarah.

Ia menuturkan, dalam Pasal 61 ayat (2) Undang-undang Cagar Budaya dinyatakan bahwa pengamanan cagar budaya merupakan kewajiban pemilik dan/atau yang menguasainya.

BACA JUGA: Jasa Marga Menduga Mobil Gaston Hanya Senggolan Kecil

"Karena benda yang hilang tersebut berada dalam penguasaan pemerintah, maka pemerintah wajib menemukan benda tersebut secepat mungkin," kata Rohmani di Jakarta, Jumat (13/9).

Selain itu, ia menyatakan, pemerintah harus mengevaluasi sistem pengaman benda-benda bersejarah yang berada dalam pengawasannya. Sehingga kejadian serupa tidak terulang.

BACA JUGA: KPK Kembali Periksa Hakim Tipikor Bandung

Sementara itu Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, hilangnya empat koleksi tersebut karena ada unsur kelalaian dan tidak ada keseriusan menjaga alat museum.

"Museum Nasional adalah etalase sejarah dan kekayaan warisan budaya bangsa. Harusnya penjagaan maksimal dengan teknologi, alarm dan piranti teknologi seperti di negara lain," kata Fadli.

BACA JUGA: Ikut Konvensi, Anies Sudah Kantongi Restu Ayahnya

Ia menjelaskan, lemahnya sistem keamanan museum menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap museum. "Padahal benda-benda itu merupakan kekayaan nasional (national treasure) yang sangat berharga," kata Fadli.

Sebelumnya, empat koleksi emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad 10 Masehi yang berada di Museum Nasional, Jakarta, hilang pada Rabu (11/9). Pengelola museum baru melaporkan kejadian tersebut Kamis (12/9).

Adapun keempat koleksi tersebut adalah, lempeng naga mendekam berinskipsi. Lempeng emas tersebut ditemukan di Patirthan Jalatunda, Mojokerto, Jawa Timur, dengan panjang 5,6 cm dan lebat 5 cm. Berbentuk naga dalam posisi melingkar/mendekam, pada kepalanya terdapat seperti mahkota. Kedua, lempeng emas bulan sabit beraksara, dengan panjang 8 cm dan lebar 5,5 cm. Berbentuk seperti bulan sabit. Akan tetapi di kedua ujungnya terdapat deretan empat buah segitiga runcing yang sangat kecil.

Ketiga, wadah bertutup (cepuk). Berbentuk seperti dandang bertutup tanpa pegangan berukuran sangat kecil, permukaaannya tidak rata. Keempat, lempeng Harihara, yang terbuat dari perak dan emas dengan panjang 10,5 cm dan lebar 5,5 cm. Artefak tersebut ditemukan di Belahan, Penanggungan, Jawa Timur. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Basrief Janji Beri Sanksi Jaksa Pencuri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler