jpnn.com, GORONTALO - Kapolres Gorontalo Kota Kombes Ade Permana mengungkapkan banyak masyarakat resah dengan praktik prostitusi di daerah mereka.
Hal ini Ade sampaikan setelah mendengar aduan warga terkait dengan persoalan penyakit sosial yang masih mewarnai dan menjadi ancaman gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
BACA JUGA: Mbak HT Jadikan Salon untuk Prostitusi Terselubung, Ketahuan, Begini Akibatnya
Ade pun menggerakkan polisi RW untuk mengantisipasi praktik tersebut.
"Masih banyak warga yang mengadu kepada kami melalui program Jumat Curhat terkait dengan maraknya penyakit masyarakat seperti peredaran minuman keras dan prostitusi di Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo yang wajib ditertibkan," kata Ade Permana di Gorontalo, Sabtu (28/10).
BACA JUGA: Prostitusi Online Bertarif Rp 2 Juta di Bintan Terbongkar, 2 Wanita dan 1 Pria Ditangkap
Kapolresta menyebutkan sebagian besar warga mengeluhkan aktivitas yang sangat meresahkan karena mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Rata-rata keluhan warga mengarah pada salah satu lokasi yang sering dijadikan tempat prostitusi para kawula muda," katanya.
BACA JUGA: Prostitusi Berkedok Panti Pijat di Bogor, Perhatikan PSK Wanita Paling Kanan
Hal lain yang menjadi keluhan warga, lanjut dia, adalah peredaran minuman keras di wilayah tersebut sebab sering menimbulkan dampak buruk, seperti kekerasan rumah tangga hingga perkelahian warga.
Warga setempat, kata dia, memintanya untuk lebih mengintensifkan personel, dalam hal ini polisi RW.
"Kami segera gerakkan Polisi RW yang akan memasuki setiap gang di lokasi yang diadukan warga untuk mencegah meningkatnya aktivitas meresahkan tersebut," katanya.
Sesuai dengan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 7 Tahun 2009 bahwa seluruh personel Polri itu mengemban fungsi polmas, terutama bagi anggota Polri yang berdomisili di lingkungan terdekat, dan harus menjalin silaturahmi dengan masyarakat setempat.
Berkaitan dengan aduan masyarakat ini, pihaknya akan segera memanggil pemilik salah satu tempat usaha tersebut, terlebih menurut informasi di tempat itu sering terjadi transaksi prostitusi secara daring (online).
Terkait dengan peredaran minuman keras, Kapolresta mengatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan razia di warung-warung yang terindikasi menjual minuman tersebut.
"Jika ditemukan ada kelompok warga yang sedang konsumsi minuman keras, pasti diberikan tindakan tegas," katanya.
Kombes Ade Permana mengatakan bahwa pihaknya senantiasa berada di tengah masyarakat.
"Kapan saja bisa dihubungi. Apalagi, setiap pekan pasti menggelar kegiatan Jumat Curhat," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan yang bertujuan untuk mendengarkan aspirasi, keluhan, maupun masukan dari masyarakat ini guna menciptakan situasi aman dan kondusif, khususnya di Kota Gorontalo. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bongkar Prostitusi Online di Manokwari Papua, 5 Wanita dan 1 Pria Ditangkap
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga