Kombes EB Oknum Polisi Brutal, Hajar Tujuh Anak Buahnya

Selasa, 26 Juni 2018 – 15:39 WIB
Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyayangkan tindakan brutal Kombes EB yang diduga menghajar tujuh anak buahnya di Pusat Pendidikan Administrasi (Pusdikmin) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol), Bandung, Selasa (26/6) pagi.

Menurut Neta, polisi yang bertugas di lembaga pendidikan, terutama yang menjadi atasan, seharusnya menjadi contoh dan teladan sebagai polisi pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat

BACA JUGA: Untung Kombes EB tak Dikeroyok 7 Anak Buahnya

"Bukan polisi yang brutal, yang karena hanya soal sepele tega menyiksa bawahannya," ujar Neta di Jakarta.

Untungnya, kata Neta kemudian ketujuh anggota kepolisian petugas jaga yang dipukuli Kombes EB dengan menggunakan helm baja, sabar meski disika oleh atasan mereka yang merupakan Kapusdikmin Lemdikpol.

BACA JUGA: Dihajar Pakai Helm Baja oleh Kombes EB, Terluka dan Muntah

"Jika mereka tidak sabar dan mengeroyok atasannya itu, apa jadinya nasib Kombes brutal tersebut," katanya.

Neta berharap dengan adanya kasus penyiksaan, Kombes EB segera ditahan. Karena ancaman hukuman dari perbuatannya lima tahun penjara.

BACA JUGA: Detik- Detik Kombes EB Hajar 7 Anak Buah Pakai Helm Baja

"Ini dapat dikategorikan kasus penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Kasus ini harus diproses hingga ke meja hijau," katanya.

Menurut Neta, langkah hukum penting diambil agar sikap sewenang-wenang atasan kepada bawahan tak terulang di Lemdikpol. Ia kemudian menyarankan ketujuh korban jangan mau diajak berdamai agar ada efek pembelajaran.

"Kasus ini tak boleh terulang, sangat memalukan lembaga lemdik polri. Jangan tempatkan perwira yang bermasalah dan frustrasi tapi tempatkan perwira yang bisa mengayomi, menjadi contoh dan teladan di Lemdikpol," tuturnya.

BACA JUGA: Kombes EB Mengamuk, Hantam 7 Anak Buah Pakai Helm Baja

Neta khawatir, jika perwira brangasan ditempatkan di lemdik, lembaga pendidikan kepolisian bakal melahirkan kader-kader yang arogan dan tempramental, sulit berkomunikasi dengan masyarakat.

"Untuk itu pelaku harus diproses secara hukum dan ditarik dari Lemdik Polri," pungkas Neta.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Aksi Balas Dendam Anak Buah Aman saat Pilkada


Redaktur : Soetomo
Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler