jpnn.com - Tim hukum Polda Jawa Barat (Jabar) menegaskan bahwa penetapan Pegi Setiawan menjadi tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sudah sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Kabid Hukum Polda Jabar Kombes Nurhadi Handayani menyebut penetapan Pegi sebagai tersangka sudah melalui serangkaian gelar perkara yang dihadiri oleh sejumlah pihak di internal kepolisian.
BACA JUGA: Sebut Polda Jabar Salah Tangkap, Kuasa Hukum Minta Pegi Setiawan Dibebaskan
"Sudah melalui prosedur, gelar perkara yang dihadiri Irwasda (Inspektur Pengawasan Daerah), Bidkum (bidang hukum), kemudian Propam semuanya sudah," tutur Nurhadi di Bandung, Selasa (2/7).
Perwira menengah Polri itu menjelaskan bahwa penetapan status tersangka terhadap Pegi Setiawan didasarkan pada bukti-bukti yang cukup dan hasil penyelidikan yang komprehensif.
BACA JUGA: Mabes TNI AD Minta Bukti Keterlibatan Tentara di Kasus Kematian Wartawan Sekeluarga di Karo
Dia menyebut pihaknya juga telah menyiapkan tiga alat bukti yang cukup kuat untuk menjadikan Pegi sebagai tersangka pembunuhan Vina Cirebon.
"Untuk alat bukti nanti mulai dari keterangan saksi, surat, ahli, kemudian nanti petunjuk yang nanti ranah-nya oleh hakim, kami siapkan minimal tiga alat bukti yang cukup kuat dalam jawaban kami nanti," tuturnya.
BACA JUGA: Kata Siapa Polisi Setop Penyelidikan Kematian Afif Maulana? Ini Pernyataan Kombes Dwi
Nurhadi pun membantah permohonan gugatan praperadilan yang dibacakan oleh kuasa hukum Pegi Setiawan yang menduga Polda Jabar salah tangkap terhadap kliennya.
"Di dalam gelar perkara itu sebelum menetapkan tersangka dia sudah melakukan analisis yuridis, baik pasal-pasal yang diterapkan, kemudian barang bukti yang ada semua sudah disampaikan di dalam perkara itu," ucapnya.
Selain itu, Kombes Nurhadi meminta masyarakat untuk menahan diri terkait isu liar yang berkembang dan tidak mudah terpengaruh oleh rumor yang belum tentu benar.
"Mengimbau kepada masyarakat, mari kita secara bersama-sama melihat hukum itu secara komprehensif, jangan istilahnya pak polisi nanti ada kecenderungan, oh, tidak," kata Nurhadi.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam