jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut tidak ada peretasan atau kebocoran data di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
"Intinya untuk server, data, aplikasi-aplikasi di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya serta sistem keamanan, semuanya hingga saat ini aman," ujar Zulpan kepada wartawan, Jumat (23/9).
BACA JUGA: Kombes Endra Zulpan Sampaikan Info Penting soal Kasus Roy Suryo
Zulpan menambahkan tim khusus Mabes Polri sudah memastikan informasi terkait pembobolan database anggota Polri adalah hoaks.
Namun, penyidik Polda Metro Jaya dipastikan tetap menyelidiki dugaan kebocoran data tersebut.
BACA JUGA: 9 Bulan Terakhir Satresnarkoba Polda Sulsel Ungkap 2.114 Kasus Narkoba
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan 26 juta dokumen yang diduga dibocorkan oleh peretas itu adalah data usang.
"Saya sudah tanyakan. Setelah didalami tim siber, itu hoaks. Data pada 2016," kata Dedi.
BACA JUGA: Data 26 Juta Anggota Polri Dibobol Hacker? Respons Irjen Dedi Tegas
Selain sudah usang, dokumen atau data tersebut juga bisa didapatkan dengan mudah di internet.
Dia lantas mencontohkan tidak ada keterkaitan antara data yang satu dan yang lainnya, seperti data Polda Kalimantan Tengah tidak nyambung dengan data Polda Metro Jaya.
"Data itu bisa didapat di internet. Datanya dari Polda Kalteng, wis enggak nyambung dengan Polda Metro," kata Dedi dengan aksen Jawa-nya.
Namun, dugaan kebocoran data tersebut tetap bakal didalami. Pendalaman untuk melacak pelaku penyebarnya, kemudian memproses secara hukum.
"Ya, penyebarnya masih didalami lagi supaya Ditsiber Polda Metro Jaya saja, tidak usah Mabes Polri," kata Dedi. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Dedi Sebut Ferdy Sambo Sudah Tamat di Internal Polri
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan