Komding Tunggu Berkas PSS-PSIS

Minggu, 23 November 2014 – 07:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Rencana banding dari ofisial dan pemain klub PSS Sleman dan PSIS Semarang yang disanksi oleh Komisi DIsiplin (Komdis) PSSI ditunggu  oleh Komisi Banding (Komding) PSSI.

Sejauh ini, mereka mengaku belum menerima laporan resmi berkas banding dari klub yanhg terlibat sepak bola gajah tersebut.

BACA JUGA: Stamina Jadi PR Penting Timnas Garuda

"Saya tidak tahu kalau mereka banding. Belum ada berkas masuk yang diberitahukan kepada kami," kata Anggota Komisi Banding PSSI Alfred Simanjuntak saat dihubungi kemarin (22/11).

Alfred menjelaskan, biasanya klub tidak langsung menyerahkan berkas banding. Mereka mengutarakan terlebih dulu secara lisan, sembari melengkapi memori banding yang langsung masuk ke sekretariat PSSI.

BACA JUGA: Akui Beruntung Bisa Seri

Karena itu, dia belum bisa menjelaskan kapan jadwal sidang Banding akan digelar. Jadwal sidang baru akan diputuskan, setelah memori banding yang lengkap dan resmi dari klub, diterima di tangan anggota Komisi banding.

"Pastilah itu, tenang saja. Begitu masuk itu berkas, pasti kami sidang," ujar lelaki berkumis tersebut.

BACA JUGA: Klopp Mulai Lirik Premier League

Dia mengingatkan, bahwa berkas banding paling lambat masuk 14 hari setelah keputusan dari Komdis diumumkan, dan dikirimkan kepada PSS ataupun PSIS, untuk diteruskan kepada ofisial dan pemain.  

Karena baru diumumkan pada 20 November lalu, maka ada sisa 11 hari bagi mereka untuk melakukan banding.

Saat disinggung apakah Komding akan kembali memberikan keringanan dan menerima banding seperti yang sebelumnya sudah dilakukan kepada ofisial dan pemain terhukum, Alfred bungkam.

"Saya tidak bisa komentar soal itu. kalau orang bilang pasti diringankan, belum tentu. Pasti kami lihat dulu seperti apa," ungkapnya.

Sementara itu, berkas banding dari para ofisial dan pemain dipastikan bakal diberikan secara kolektif. Itu karena klub, baik PSS maupun PSIS, siap mengakomodir ofisial dan pemain mereka untuk melakukan banding.

Salah satu pemain asing yang langsung diminta pergi dari Indonesia oleh Komdis adalah Ronald Fagundez. Saat dihubungi, Fagundez memgaku kaget. Dia tidak mungkin meninggalkan Indonesia karena anak istrinya adalah orang Indonesia.

"Saya tidak mungkin pergi dari sini," kata pemain asal Uruguay tersebut.

Dia menjelaskan, bahwa putusan Komdis yang menganggapnya tahu tapi tidak berusaha mencegah dan menutup-nutupi tidak benar. Sebab, Fagundez memang tidak diturunkan oleh pelatih karena dia dikhawatirkan mendapatkan kartu kuning, sehingga bisa absen saat PSIS tampil di semifinal.   

Pemain 35 tahun itu menjelaskan, dia selama ini tidak pernah berurusan dengan masalah disiplin, dari sepuluh tahun karirnya di Indonesia. untuk itu, bukan hanya banding, dia berencana untuk melapor ke FIFA dan berusaha untuk menghadap kepada Kemenpora untuk berbicara nasibnya. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puji Suporter, Pelatih Vietnam Kritisi Penyelesaian Akhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler